Saya buat teks lagu Locus Iste karya Anton Bruckner, silakan klik untuk download.
Syair lagu ini adalah :
Locus iste a Deo factus est
inaestimabile sacramentum
irreprehensibilis est.
yang berarti:
Tempat ini dibuat oleh Tuhan
misteri yang tak ternilai
dan tak tercela
(Mohon koreksinya bila salah)
Lagu ini umumnya dipakai untuk Misa pemberkatan gereja, dan ulang tahun pemberkatannya. Namun lagu ini juga dipakai sebagai nyanyian komuni pada Misa dalam rangka kunjungan pastoral Bapa Suci Benediktus XVI ke Frascati, Italia pada tanggal 15 Juli 2012.
Berikut ini videonya:
Selamat datang di blog ini, semoga menemukan apa yang dicari. Hampir semua lagu di sini dapat dinyanyikan untuk Liturgi Gereja Katolik. Perlu diingat bahwa semua lagu yang saya ciptakan sendiri BELUM mendapat imprimatur dari otoritas berwenang, sehingga jika ingin menggunakan lagu-lagu ini khususnya untuk misa, sebaiknya minta ijin dari pastor yang akan memimpin misa.
Tampilkan postingan dengan label komuni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label komuni. Tampilkan semua postingan
14 Maret 2013
28 Juni 2012
Buku Nyanyian "LAUDATE DOMINUM - Seri Nyanyian untuk Komuni dan Upacara Penghormatan Sakramen Mahakudus"
Klik gambar untuk menuju halaman download.
Musik Liturgi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari perayaan Liturgi Suci. Dalam perjalanan waktu, musik liturgi tidak hanya berupa nyanyian gregorian atau polifoni suci saja, namun juga berkembang menjadi beragam bentuk, termasuk bentuk nyanyian yang telah mengalami proses inkulturasi. Gereja Katolik di Indonesia pun tidak lepas dari situasi ini. Lewat apa yang lazim dipakai sekarang, yakni Puji Syukur dan Madah Bakti, semakin nyata bahwa di sini pun musik liturgi mengalami perkembangan.
Namun sayangnya, kerap kali semangat perkembangan ini disalahartikan. Sering kali jenis nyanyian yang tidak dibuat untuk liturgi, dinyanyikan dalam perayaan Ekaristi tanpa mengindahkan pedoman yang telah ditetapkan. Pernah ada suatu masa, dan mungkin masih terus berlangsung, dimana kita semua bisa melihat banyak paduan suara yang gemar menyanyikan nyanyian rohani (dan bukan nyanyian liturgi) saat perayaan Ekaristi.
Situasi ini terjadi tentu bukan tanpa sebab. Selain pengetahuan liturgi para praktisi paduan suara yang masih sangat kurang, minimnya ketersediaan teks nyanyian liturgi juga berkontribusi terhadap situasi ini. Bahkan paduan suara yang sadar liturgi pun kerap kali kesulitan memperoleh partitur nyanyian yang liturgis. Umumnya partitur yang mudah didapat adalah dari buku kor Puji Syukur dan Madah Bakti, juga keluaran Pusat Musik Liturgi di Yogyakarta. Bagi mereka yang mencintai nyanyian gregorian dan polifoni suci, tentu juga mengalami persoalan yang sama, dan bahkan lebih lagi. Sekarang ini sulit sekali ditemukan buku nyanyian gregorian dan polifoni suci. Kalaupun ada misalnya dari internet, bukan dalam notasi angka yang umum dikuasai paduan suara, namun dalam notasi gregorian atau notasi balok.
Atas dasar situasi ini, kami bermaksud membantu para praktisi paduan suara yang mencintai Liturgi, yang ingin perayaan Ekaristi diperindah dengan nyanyian liturgi yang sepantasnya. Walaupun hanya 16 lagu saja, kami berharap buku nyanyian ini dapat dijadikan alternatif yang bermanfaat bagi para praktisi paduan suara. Di seri perdana ini sengaja kami pilih nyanyian-nyanyian untuk prosesi komuni, mengingat tipikal umat Katolik di Indonesia yang lebih senang berdoa pribadi ketika komuni daripada ikut bernyanyi bersama paduan suara. Diharapkan lewat lagu-lagu ini, yang digubah oleh komposer-komposer katolik ternama, paduan suara dapat mendukung suasana khidmat saat prosesi komuni, dengan lagu-lagu yang liturgis.
Semua lagu dalam buku nyanyian ini ditulis dalam notasi angka yang umumnya dikuasai para penyanyi paduan suara. Demikian pula semua syair ditulis sesuai teks aslinya dalam bahasa Latin, yang merupakan bahasa resmi Liturgi Gereja Katolik. Kami sediakan pula terjemahan dalam bahasa Indonesia, baik terjemahan resmi ataupun terjemahan bebas, untuk membantu penghayatan para penyanyi.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman kami Wahyu Setiawan yang telah membantu mendesain cover buku ini dengan sangat indah dan elegan. Kami pun mengharapkan kritik dan saran melalui email kami: herman.yoseph@yahoo.co.id atau onggo.lukito@gmail.com. Akhir kata kami sungguh berharap, sumbangsih kecil ini dapat bermanfaat bagi banyak paduan suara dalam memperindah perayaan Ekaristi, dan semoga kualitas perayaan Ekaristi juga semakin meningkat. Tentu saja kami mengharapkan dukungan dari semua pihak, agar karya ini dapat terus berlanjut.
Salam,
Herman Yoseph Tan
Fransiskus de Sales Onggo Lukito
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus,
10 Juni 2012
10 Juni 2012
Label:
adorasi,
adoro te,
devosi,
ekaristi,
gregorian,
komuni,
liturgi,
pange lingua,
tantum ergo
13 November 2011
5 Lagu Baru
Setelah sekian lama tidak update, saya post di sini lima karya saya terbaru (silahkan klik judul untuk download) :
- AVE VERUM; syair ini lebih terkenal dengan nyanyian karya Mozart, namun koor kami lebih senang menyanyikan yang versi gregorian dan gubahan Edward Elgar. Berhubung syairnya memang indah, saya pun tergugah untuk membuat versi lain lagi yang sederhana. Lagu ini saya gubah seperti biasa dengan melodi pada sopran, diiringi khususnya oleh suara tenor yang lebih banyak variasi. Alhasil, komposisi seperti ini baru kali ini saya buat walaupun tetap mempertahankan bentuk homofon.
- KAMI BAWA PERSEMBAHAN; lagu ini untuk nyanyian persembahan, yang konon stoknya masih terbatas.
- KUPERCAYA SAKRAMEN MAHAKUDUS; lagu ini untuk nyanyian komuni. Diantara kelima lagu yang saya post sekarang ini, lagu ini yang paling "tua" karena materi dasarnya sudah ada sejak lama. Panjangnya proses lagu ini membuktikan bahwa memang sungguh sulit membuat lagu untuk nyanyian komuni.
- YANG MAKAN TUBUHKU DAN MINUM DARAHKU; lagu ini berawal dari keinginan untuk membuat lagu yang syairnya murni diambil dari Kitab Suci. Polanya memakai pola klasik nyanyian liturgi, yakni ulangan-ayat.
- AVE MARIS STELLA; lagu saya buat dengan variasi gregorian dan paduan suara. Terus terang masih coba-coba untuk membuat model ini.
13 Oktober 2011
Here I Am Lord
Saya aransemen lagu ini, karena terinspirasi Misa penutupan World Youth Day 2011 yang lalu dimana lagu ini dinyanyikan sebagai nyanyian komuni. Silahkan download di sini.
Here I Am Lord yang dinyanyikan saat WYD:
Here I Am Lord yang dinyanyikan saat WYD:
08 Juli 2011
Mazmur
Beberapa waktu terakhir saya senantiasa mencoba membuat nyanyian berdasarkan mazmur, dan ternyata susah! Walaupun susah tetap saya usahakan karena nyanyian berdasarkan Mazmur sebenarnya adalah yang lazim dipakai untuk Liturgi kudus.
Setelah berusaha dan dicoba berulang-ulang, jadilah dua buah lagu baru (klik untuk download):
Lagu kedua diambil dari Mazmur 51, yang diambil dari Mazmur Tanggapan hari Rabu Abu, jadi cocok untuk masa prapaskah. Walau masih jauh, mumpung ada idenya sekarang, jadi diselesaikan sekarang saja :D Lagu ini berbentuk ulangan dengan dua ayat, dengan komposisi 4 suara hanya pada ulangan. Baik bila ayat pertama dibawakan oleh wanita dan ayat kedua oleh pria.
Semoga nyanyian ini bermanfaat bagi kita semua.
Berikut ini instrumental Kasihanilah Aku Ya Allah:
Kasihanilah Aku by onggolukito
Setelah berusaha dan dicoba berulang-ulang, jadilah dua buah lagu baru (klik untuk download):
- Betapa Mulia Nama-Mu (Mazmur 8)
- Kasihanilah Aku Ya Allah (Mazmur 51)
Lagu kedua diambil dari Mazmur 51, yang diambil dari Mazmur Tanggapan hari Rabu Abu, jadi cocok untuk masa prapaskah. Walau masih jauh, mumpung ada idenya sekarang, jadi diselesaikan sekarang saja :D Lagu ini berbentuk ulangan dengan dua ayat, dengan komposisi 4 suara hanya pada ulangan. Baik bila ayat pertama dibawakan oleh wanita dan ayat kedua oleh pria.
Semoga nyanyian ini bermanfaat bagi kita semua.
Berikut ini instrumental Kasihanilah Aku Ya Allah:
Kasihanilah Aku by onggolukito
23 Mei 2011
Anima Christi (Jiwa Kristus)
Anima Christi by onggolukito
Pernah suatu waktu di gereja paroki saya, St. Robertus Bellarminus - Cililitan, doa ini (lihat PS 212) menjadi doa favorit yang sering didoakan bersama seluruh umat pada waktu sesudah komuni. Doa ini seakan menjadi respon umat atas Tubuh Kristus yang baru saja disambut.
Dan memang isi doa ini dapat dijadikan doa pribadi setelah menyambut komuni, karena lewat doa itu kita menyatakan iman akan Tubuh Kristus yang menyelamatkan dan Darah Kristus yang menyucikan, Yesus yang menyerahkan jiwa dan raga sebagai kurban kudus yang menguduskan kita, umat-Nya.
Dulu pernah saya buat lagu Jiwa Kristus (klik untuk download), beserta iringannya. Lagu ini masih menjadi favorit bagi koor Archangeli yang saya dan teman-teman bina di paroki. Aslinya, lagu itu dibuat dengan bahasa Latin, tapi rasanya dengan bahasa Indonesia lebih cocok.
Hari-hari belakangan ini saya buat sebuah versi lain, kali ini dengan bahasa Latin. Sudah dicoba menggunakan bahasa Indonesia tapi malah kurang cocok. Jadi, tetap memakai bahasa Latin: Anima Christi (klik untuk download).
Lagu ini dibuat dengan konsep bersahut-sahutan antara dua kelompok. Pada teks yang dapat didownload dibuat untuk paduan suara, tapi sebenarnya dapat juga dibuat lebih sederhana untuk dua kelompok wanita dan pria kemudian di bagian akhir (Et iube me... dst.) dinyanyikan bersama-sama. Rasanya cocok juga untuk pertemuan orang muda, sebagai alternatif lagu rohani sekaligus mengenal doa-doa Gereja dalam bahasa aslinya.
Teks lengkap:
Anima Christi sanctifica me
Corpus Christi salva me
Sanguis Christi inebria me
Aqua lateris Christi lava me
Passio Christi conforta me
O bone Jesus exaudi me
Intra tua vulnera absconde me
Ne permittas me separari a te
Ab hoste maligno defende me
In hora mortis meae voca me
Et iube me venire ad te
Ut cum sanctis tuis laudem te
in saecula saeculorum
Amen.
========================
Terjemahan dari PS 212:
Jiwa Kristus, kuduskanlah kami
Tubuh Kristus, selamatkanlah kami
Darah Kristus, sucikanlah kami
Air lambung Kristus, basuhlah kami
Sengsara Kristus, kuatkanlah kami
Yesus yang murah hati, luluskanlah doa kami
Dalam luka-luka-Mu sembunyikanlah kami
Jangan kami dipisahkan dari pada-Mu, Tuhan
Terhadap seteru yang curang lindungilah kami
Di waktu ajal terimalah kami
Supaya bersama para kudus
Kami memuji Engkau untuk selama-lamanya
Amin.
Semoga lagu ini dapat memperkaya khazanah nyanyian gerejani, khususnya nyanyian berbahasa Latin yang dibuat dengan konsep lebih modern. Bisa juga mendownload teks Anima Christi gregorian yang juga sederhana dan mudah dipelajari.
Pernah suatu waktu di gereja paroki saya, St. Robertus Bellarminus - Cililitan, doa ini (lihat PS 212) menjadi doa favorit yang sering didoakan bersama seluruh umat pada waktu sesudah komuni. Doa ini seakan menjadi respon umat atas Tubuh Kristus yang baru saja disambut.
Dan memang isi doa ini dapat dijadikan doa pribadi setelah menyambut komuni, karena lewat doa itu kita menyatakan iman akan Tubuh Kristus yang menyelamatkan dan Darah Kristus yang menyucikan, Yesus yang menyerahkan jiwa dan raga sebagai kurban kudus yang menguduskan kita, umat-Nya.
Dulu pernah saya buat lagu Jiwa Kristus (klik untuk download), beserta iringannya. Lagu ini masih menjadi favorit bagi koor Archangeli yang saya dan teman-teman bina di paroki. Aslinya, lagu itu dibuat dengan bahasa Latin, tapi rasanya dengan bahasa Indonesia lebih cocok.
Hari-hari belakangan ini saya buat sebuah versi lain, kali ini dengan bahasa Latin. Sudah dicoba menggunakan bahasa Indonesia tapi malah kurang cocok. Jadi, tetap memakai bahasa Latin: Anima Christi (klik untuk download).
Lagu ini dibuat dengan konsep bersahut-sahutan antara dua kelompok. Pada teks yang dapat didownload dibuat untuk paduan suara, tapi sebenarnya dapat juga dibuat lebih sederhana untuk dua kelompok wanita dan pria kemudian di bagian akhir (Et iube me... dst.) dinyanyikan bersama-sama. Rasanya cocok juga untuk pertemuan orang muda, sebagai alternatif lagu rohani sekaligus mengenal doa-doa Gereja dalam bahasa aslinya.
Teks lengkap:
Anima Christi sanctifica me
Corpus Christi salva me
Sanguis Christi inebria me
Aqua lateris Christi lava me
Passio Christi conforta me
O bone Jesus exaudi me
Intra tua vulnera absconde me
Ne permittas me separari a te
Ab hoste maligno defende me
In hora mortis meae voca me
Et iube me venire ad te
Ut cum sanctis tuis laudem te
in saecula saeculorum
Amen.
========================
Terjemahan dari PS 212:
Jiwa Kristus, kuduskanlah kami
Tubuh Kristus, selamatkanlah kami
Darah Kristus, sucikanlah kami
Air lambung Kristus, basuhlah kami
Sengsara Kristus, kuatkanlah kami
Yesus yang murah hati, luluskanlah doa kami
Dalam luka-luka-Mu sembunyikanlah kami
Jangan kami dipisahkan dari pada-Mu, Tuhan
Terhadap seteru yang curang lindungilah kami
Di waktu ajal terimalah kami
Supaya bersama para kudus
Kami memuji Engkau untuk selama-lamanya
Amin.
Semoga lagu ini dapat memperkaya khazanah nyanyian gerejani, khususnya nyanyian berbahasa Latin yang dibuat dengan konsep lebih modern. Bisa juga mendownload teks Anima Christi gregorian yang juga sederhana dan mudah dipelajari.
24 Januari 2011
Santapan Peziarah / O Esca Viatorum
Salah satu lagu favorit saya di Puji Syukur adalah Santapan Peziarah (PS 434). Lagu itu sederhana dan indah sekali, baik dinyanyikan 4 suara maupun unisono sekalipun. Siapa sangka beberapa minggu lalu tidak sengaja saya menemukan teks lagu tersebut dalam bahasa Latin. Memang sebelumnya luput dari perhatian ternyata lagu Santapan Peziarah bersumber dari teks Latin berjudul O Esca Viatorum.
Saya salin dari notasi balok ke notasi angka, bisa download di sini.
Saya salin dari notasi balok ke notasi angka, bisa download di sini.
16 Desember 2010
Nyanyian untuk Katekese Ekaristi
Sekitar sebulan lalu saya mengikuti Rapat Kerja Komisi Liturgi Keuskupan Regio Jawa & Tanjung Karang di Wisma Samadi, Klender, Jakarta Timur yang mengambil tema "Pengalaman akan Misteri Ekaristi". Salah satu rekomendasi yang dihasilkan raker tersebut adalah menggiatkan katekese tentang Ekaristi, yang dirasa selama ini masih kurang. Diharapkan dengan pemahaman yang memadai akan kehadiran nyata Kristus dalam rupa roti, kualitas perayaan Ekaristi dapat semakin ditingkatkan dan dengan demikian umat dapat merasakan pengalaman akan Misteri Ekaristi.
Ketika membicarakan katekese, berarti erat hubungannya dengan pengajaran. Maka katekese Ekaristi berarti pengajaran tentang Ekaristi. Bagaimana cara mengajarnya? Tentu banyak cara yang bisa ditempuh. Di paroki tahun depan akan ada beberapa kegiatan yang berhubungan langsung dengan katekese Ekaristi ini. Namun saya mencoba melakukan sesuatu yang lain tapi lazim, yakni menuangkan pengajaran ini pada bentuk lagu. Saya memang bukan seorang katekis, tapi paling tidak sejak persiapan mengikuti raker, pelaksanaan dan sesudahnya saya berhasil memiliki pengalaman akan misteri Ekaristi yang sedikit banyak mengubah hidup dan cara pandang saya terhadap liturgi.
Dari pengalaman tersebut saya buatkan sebuah lagu yang (mudah-mudahan) cukup sederhana sehingga bisa dinyanyikan semua kalangan, bisa download di sini. Lagu ini (mudah-mudahan lagi) cukup easy listening, sehingag juga bisa dinyanyikan dengan format band, gitaran, atau piano. Tidak seperti biasanya, saya tambahkan chord pada teks ini untuk memudahkan. Namun demikian teks ini tetap saya buat dalam format paduan suara.
Syair dari lagu ini adalah perpaduan dari ajaran resmi Gereja tentang Ekaristi dan teks Kitab Suci khususnya dari Yohanes bab 6. Berikut ini syairnya:
EKARISTI
Ekaristi: ucapan syukur kepada Allah
atas karya penebusan-Nya sejak awal dunia.
Ekaristi: kenangan kurban wafat Kristus
yang t'lah bangkit dan naik ke surga dan akan kembali.
Reff:
Inilah roti hidup dari surga yang sungguh nyata tubuh Tuhan kita
yang diberikan kepada dunia s'bagai penebus dosa manusia.
Barangsiapa makan roti ini mendapat hidup dan tak akan mati
seperti janji Yesus pada kita:
yang makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya akan hidup selamanya
Ekaristi: makanan surgawi untuk manusia
tiada tara kemuliaan-Nya: Sakramen Mahakudus
Ekaristi: sumber kehidupan bagi Gereja
yang dipuji dan patut disembah, sekarang, selamanya
Ekaristi menyatukan kita dalam himpunan
Satu iman, satu harapan di dalam Kristus, Tuhan
Ekaristi menjadikan kita makin sempurna
dalam Tuhan kita akan hidup dan tak akan mati
Demikian.... semoga bermanfaat...
Ketika membicarakan katekese, berarti erat hubungannya dengan pengajaran. Maka katekese Ekaristi berarti pengajaran tentang Ekaristi. Bagaimana cara mengajarnya? Tentu banyak cara yang bisa ditempuh. Di paroki tahun depan akan ada beberapa kegiatan yang berhubungan langsung dengan katekese Ekaristi ini. Namun saya mencoba melakukan sesuatu yang lain tapi lazim, yakni menuangkan pengajaran ini pada bentuk lagu. Saya memang bukan seorang katekis, tapi paling tidak sejak persiapan mengikuti raker, pelaksanaan dan sesudahnya saya berhasil memiliki pengalaman akan misteri Ekaristi yang sedikit banyak mengubah hidup dan cara pandang saya terhadap liturgi.
Dari pengalaman tersebut saya buatkan sebuah lagu yang (mudah-mudahan) cukup sederhana sehingga bisa dinyanyikan semua kalangan, bisa download di sini. Lagu ini (mudah-mudahan lagi) cukup easy listening, sehingag juga bisa dinyanyikan dengan format band, gitaran, atau piano. Tidak seperti biasanya, saya tambahkan chord pada teks ini untuk memudahkan. Namun demikian teks ini tetap saya buat dalam format paduan suara.
Syair dari lagu ini adalah perpaduan dari ajaran resmi Gereja tentang Ekaristi dan teks Kitab Suci khususnya dari Yohanes bab 6. Berikut ini syairnya:
EKARISTI
Ekaristi: ucapan syukur kepada Allah
atas karya penebusan-Nya sejak awal dunia.
Ekaristi: kenangan kurban wafat Kristus
yang t'lah bangkit dan naik ke surga dan akan kembali.
Reff:
Inilah roti hidup dari surga yang sungguh nyata tubuh Tuhan kita
yang diberikan kepada dunia s'bagai penebus dosa manusia.
Barangsiapa makan roti ini mendapat hidup dan tak akan mati
seperti janji Yesus pada kita:
yang makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya akan hidup selamanya
Ekaristi: makanan surgawi untuk manusia
tiada tara kemuliaan-Nya: Sakramen Mahakudus
Ekaristi: sumber kehidupan bagi Gereja
yang dipuji dan patut disembah, sekarang, selamanya
Ekaristi menyatukan kita dalam himpunan
Satu iman, satu harapan di dalam Kristus, Tuhan
Ekaristi menjadikan kita makin sempurna
dalam Tuhan kita akan hidup dan tak akan mati
Demikian.... semoga bermanfaat...
07 Desember 2010
Ave Verum - Edward Elgar
Ave verum corpus natum de Maria Virgine
Vere passum immolatum in cruce pro homine
.....
Orang yang tahu syair ini biasanya mengenal sebagai karya musik ciptaan W.A. Mozart. Saya sendiri baru beberapa bulan lalu paham kalau syair lagu yang dibuat Mozart ternyata tidak lengkap. Walau sudah cukup lama ngeh syair ini awalnya dari versi Gregorian, tapi saya tidak pernah mendengarnya. Baru beberapa hari lalu saya mendengar versi gregorian dan jatuh cinta.
Dan baru tadi pagi saya mendengar versi lain ciptaan Edward Elgar yang tidak kalah indahnya dari ciptaan Mozart dan lebih mudah dicerna dan dilatih. Karena tidak terlalu sulit, jam makan siang tadi saya mengetik lagu ini, silahkan download di sini. Dalam teks tersebut saya lampirkan juga iringannya. Lagu ini setahu saya dibuat sebagai pengiring penyembahan kepada Sakramen Mahakudus, dan cocok juga untuk lagu pengiring komuni.
Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan saya sanggup membuat versi lain yang lebih mudah lagi khususnya untuk koor-koor lingkungan yang kemampuannya terbatas.
Vere passum immolatum in cruce pro homine
.....
Orang yang tahu syair ini biasanya mengenal sebagai karya musik ciptaan W.A. Mozart. Saya sendiri baru beberapa bulan lalu paham kalau syair lagu yang dibuat Mozart ternyata tidak lengkap. Walau sudah cukup lama ngeh syair ini awalnya dari versi Gregorian, tapi saya tidak pernah mendengarnya. Baru beberapa hari lalu saya mendengar versi gregorian dan jatuh cinta.
Dan baru tadi pagi saya mendengar versi lain ciptaan Edward Elgar yang tidak kalah indahnya dari ciptaan Mozart dan lebih mudah dicerna dan dilatih. Karena tidak terlalu sulit, jam makan siang tadi saya mengetik lagu ini, silahkan download di sini. Dalam teks tersebut saya lampirkan juga iringannya. Lagu ini setahu saya dibuat sebagai pengiring penyembahan kepada Sakramen Mahakudus, dan cocok juga untuk lagu pengiring komuni.
Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan saya sanggup membuat versi lain yang lebih mudah lagi khususnya untuk koor-koor lingkungan yang kemampuannya terbatas.
06 Desember 2010
Nyanyian Gregorian Berbahasa Latin untuk Perarakan Komuni
Teks ini berisi empat nyanyian gregorian dalam not angka yang bisa digunakan untuk mengiringi perarakan komuni atau adorasi kepada Sakramen Mahakudus:
1. Adoremus In Aeternum
2. Adoro Te Devote
3. Anima Christi
4. Ave Verum Corpus
Semuanya bisa download di sini. Saya sendiri sangat terkesan dengan Ave Verum Corpus yang sangat indah. Mungkin lagu ini yang akan saya pilih untuk tugas kami mendatang.
Selamat menikmati :D:D
1. Adoremus In Aeternum
2. Adoro Te Devote
3. Anima Christi
4. Ave Verum Corpus
Semuanya bisa download di sini. Saya sendiri sangat terkesan dengan Ave Verum Corpus yang sangat indah. Mungkin lagu ini yang akan saya pilih untuk tugas kami mendatang.
Selamat menikmati :D:D
07 September 2010
Adoro Te Devote (revisi)
video di atas ini adalah instrumentalisasi lagu Adoro Te Devote yang setelah dipertimbangkan kembali ada sedikit revisi, teksnya bisa download di sini.
07 Juli 2010
Lagu Hasil Ngulik
Dulu waktu masih main band akrab dengan istilah "ngulik", yang berarti mencari notasi sebuah lagu dengan mengandalkan pendengaran. Caranya memutar lagu berulang kali untuk mendapatkan nada yang tepat, kalau ada satu bagian yang sulit maka bagian itu akan diputar berulang kali sampai ketemu nadanya.
Jaman masih SMA dulu pakai walkman sambil main orgen yamaha electone di rumah, tanpa alat lainnya. Sekarang makin canggih, sudah gak megang orgen lagi langsung puter di winamp dan tulis notasinya. Masalah harmoni belakangan dipikirnya.
Cara ngulik seperti ini selalu punya resiko salah nada, salah birama, atau salah lirik. Maka dari itu biasanya kalau sebuah band menyanyikan lagu orang lain lebih mudah diaransemen ulang daripada memainkan seperti aslinya, karena resiko salah nada tadi. Begitu juga dengan lagu paduan suara, rasanya lebih mudah mengaransemen ulang daripada ngulik nada per nada. Namun berhubung bidang pekerjaan selama tujuh tahun terakhir ini di bidang per-ngulik-an nada, tidak ada salahnya ngulik lagu paduan suara, hitung-hitung mengasah kemampuan.
Lagu yang saya pilih untuk dikulik ada dua:
1. Gift of Finest Wheat; pertama kali saya dengar lagunya di video ini :
Aransemen lagu ini saya kulik dari video lain yang saya lupa linknya. Kesulitan dasar lagu ini adalah pergantian birama 3/4 dan 4/4, yang saya tulis akhirnya berdasarkan insting saja.
2. Be Strong In The Lord,
Saya punya mp3 lagu ini sejak beberapa tahun lalu, kesulitannya karena suara alto dan tenornya yg kurang terdengar jelas, jadi harap maklum kalau ada kesalahan nada. Tapi sepertinya tidak terlalu bermasalah.
Akhir kata... selamat menikmati....
Jaman masih SMA dulu pakai walkman sambil main orgen yamaha electone di rumah, tanpa alat lainnya. Sekarang makin canggih, sudah gak megang orgen lagi langsung puter di winamp dan tulis notasinya. Masalah harmoni belakangan dipikirnya.
Cara ngulik seperti ini selalu punya resiko salah nada, salah birama, atau salah lirik. Maka dari itu biasanya kalau sebuah band menyanyikan lagu orang lain lebih mudah diaransemen ulang daripada memainkan seperti aslinya, karena resiko salah nada tadi. Begitu juga dengan lagu paduan suara, rasanya lebih mudah mengaransemen ulang daripada ngulik nada per nada. Namun berhubung bidang pekerjaan selama tujuh tahun terakhir ini di bidang per-ngulik-an nada, tidak ada salahnya ngulik lagu paduan suara, hitung-hitung mengasah kemampuan.
Lagu yang saya pilih untuk dikulik ada dua:
1. Gift of Finest Wheat; pertama kali saya dengar lagunya di video ini :
Aransemen lagu ini saya kulik dari video lain yang saya lupa linknya. Kesulitan dasar lagu ini adalah pergantian birama 3/4 dan 4/4, yang saya tulis akhirnya berdasarkan insting saja.
2. Be Strong In The Lord,
Saya punya mp3 lagu ini sejak beberapa tahun lalu, kesulitannya karena suara alto dan tenornya yg kurang terdengar jelas, jadi harap maklum kalau ada kesalahan nada. Tapi sepertinya tidak terlalu bermasalah.
Akhir kata... selamat menikmati....
29 April 2010
Roti Hidup Dari Surga
Download lagunya di sini
Memang yang pulang sulit adalah menciptakan lagu komuni. Beberapa syarat harus terpenuhi sekaligus, tidak hanya syairnya yang liturgis dan tidak bertentangan dengan ajaran resmi Gereja, tapi juga melodi dan tata suara juga berperan dalam menciptakan suasana yang mendukung kekhidmatan misa.
Sekali lagi saya memberanikan diri menciptakan lagu untuk mengiringi komuni. Pada bagian refren syairnya saya timba dari Injil Yohanes bab 6 tentang Roti Hidup. Sabda Yesus "Akulah roti hidup" (Yoh 6:35) diubah sudut pandangnya sehingga menjadi pujian kita kepada-Nya sekaligus ungkapan iman kita "Kau roti hidup" sehingga lengkapnya refren berbunyi "Kau roti hidup dari surga yang memberi hidup pada dunia (Yoh 6:33). Yang datang pada-Mu takkan lapar lagi, yang percaya kepada-Mu takkan haus lagi (Yoh 6:35)."
Sedangkan bagian bait adalah ungkapan iman kita kepada Tuhan, dan keyakinan kita bahwa Tuhan menyelamatkan manusia lewat sakramen-sakramen. Kali ini saya mencoba membuat syair yang khas Katolik.
Dari segi komposisi lagu ini termasuk mudah dinyanyikan, tidak ada not miring-miring. Kalau ingin menyanyikan 2 suara cukup diambil bagian sopran dan altonya saja. Bagian bait sengaja dibuat unison, dengan harapan kor yang menyanyikan dapat membuat variasi di bagian bait ini. Misalnya bait 1 oleh penyanyi wanita, bait 2 pria, bait 3 bersama-sama.
1. Ku percaya pada-Mu, Allah menjadi manusia.
Ku percaya sabda-Mu adalah adalah Sabda hidup yang kekal.
2. Kami anak-anak-Mu satu di dalam Gereja-Mu.
yang Engkau persatukan dengan sakramen keselamatan.
3. Sakramen Ekaristi yang kami sambut hari ini
sungguh Tubuh dan Darah yang Kau kurbankan bagi dunia.
Refren:
Kau roti hidup dari surga yang memberi hidup pada dunia.
Yang datang pada-Mu takkan lapar lagi,
Yang percaya kepada-Mu takkan haus lagi.
Memang yang pulang sulit adalah menciptakan lagu komuni. Beberapa syarat harus terpenuhi sekaligus, tidak hanya syairnya yang liturgis dan tidak bertentangan dengan ajaran resmi Gereja, tapi juga melodi dan tata suara juga berperan dalam menciptakan suasana yang mendukung kekhidmatan misa.
Sekali lagi saya memberanikan diri menciptakan lagu untuk mengiringi komuni. Pada bagian refren syairnya saya timba dari Injil Yohanes bab 6 tentang Roti Hidup. Sabda Yesus "Akulah roti hidup" (Yoh 6:35) diubah sudut pandangnya sehingga menjadi pujian kita kepada-Nya sekaligus ungkapan iman kita "Kau roti hidup" sehingga lengkapnya refren berbunyi "Kau roti hidup dari surga yang memberi hidup pada dunia (Yoh 6:33). Yang datang pada-Mu takkan lapar lagi, yang percaya kepada-Mu takkan haus lagi (Yoh 6:35)."
Sedangkan bagian bait adalah ungkapan iman kita kepada Tuhan, dan keyakinan kita bahwa Tuhan menyelamatkan manusia lewat sakramen-sakramen. Kali ini saya mencoba membuat syair yang khas Katolik.
Dari segi komposisi lagu ini termasuk mudah dinyanyikan, tidak ada not miring-miring. Kalau ingin menyanyikan 2 suara cukup diambil bagian sopran dan altonya saja. Bagian bait sengaja dibuat unison, dengan harapan kor yang menyanyikan dapat membuat variasi di bagian bait ini. Misalnya bait 1 oleh penyanyi wanita, bait 2 pria, bait 3 bersama-sama.
1. Ku percaya pada-Mu, Allah menjadi manusia.
Ku percaya sabda-Mu adalah adalah Sabda hidup yang kekal.
2. Kami anak-anak-Mu satu di dalam Gereja-Mu.
yang Engkau persatukan dengan sakramen keselamatan.
3. Sakramen Ekaristi yang kami sambut hari ini
sungguh Tubuh dan Darah yang Kau kurbankan bagi dunia.
Refren:
Kau roti hidup dari surga yang memberi hidup pada dunia.
Yang datang pada-Mu takkan lapar lagi,
Yang percaya kepada-Mu takkan haus lagi.
27 April 2010
Tantum Ergo

Bulan-bulan belakangan memang masa-masa kering lagu, bukan karena ketiadaan ide atau komposisi, melainkan karena kemalasan mengetik teks yang memang butuh waktu dan konsentrasi. Apalagi di rumah sekarang ini sudah berbagi komputer dengan anak yang sudah mulai rajin main komputer, meniru bapaknya. :D:D
Jadi untuk urusan ketik-mengetik mulai dari yang sederhana dulu, sebuah lagu pendek, sederhana, dan (tampaknya) mudah untuk dinyanyikan. Lagu ini untuk mengiringi penyembahan kepada Sakramen Mahakudus : Tantum Ergo (download di sini)
Bahasa Latin :
Tantum ergo Sacramentum
Veneremur cernui:
Et antiquum documentum
Novo cedat ritui:
Praestet fides supplementum
Sensuum defectui.
Genitori, Genitoque
Laus et iubilatio,
Salus, honor, virtus quoque
Sit et benedictio:
Procedenti ab utroque
Compar sit laudatio.
Amen.
Bahasa Indonesia :
Sakramen yang sungguh agung,
mari kita muliakan.
Surut sudah hukum lampau,
tata baru tampillah.
Karna indra tidak mampu,
iman jadi tumpuan.
Yang Berputra dan Sang Putra
dimuliakan, disembah,
dihormati dan dipuja
beserta dengan Sang Roh:
muncul dari KeduaNya,
dan setara disembah.
Amin.
Sebagai tambahan informasi yang saya baca dari sebuah website yang membahas tentang indulgensi (lihat di sini), dengan mendaraskan lagu ini dengan meriah saat Kamis Putih atau HR Tubuh dan Darah Kristus (tahun ini 6 Juni 2010) bisa mendapatkan indulgensi penuh, dan indulgensi sebagian pada kesempatan lainnya.
Selamat menikmati dan selamat berlatih.
20 Desember 2009
Adoro Te Devote
sudah lama banget gak nulis lagu.... memang gak sempet nulis/ngetik karena waktunya yang sempit untuk itu...
walau demikian saya selalu berusaha untuk membuat lagu2 baru. kesulitan (sekaligus tantangan) membuat lagu yang liturgis terletak pada syairnya. sungguh sulit membuat lagu dengan kata2 yang indah, namun sekaligus alkitabiah dan liturgis. bahkan ternyata sekalipun kata2nya sudah ada, lebih susah lagi untuk membuat melodinya.
maka saya sungguh mensyukuri lagu yang terakhir saya buat ini, mengingat prosesnya yang singkat, hanya beberapa jam. yang lama ngetiknya hehehe.
lagu ini syairnya diambil dari Adoro Te Devote yang ditulis oleh St. Thomas Aquinas, sebuah ungkapan pujian kepada Allah yang tersembunyi/tersamar. di Puji Syukur ada 2 lagu yang menggunakan terjemahan Adoro Te Devote di nomor 557 dan 560, walaupun tidak mengambil semua syairnya. lagu ini bisa digunakan untuk mengiringi adorasi kepada Sakramen Mahakudus.
bisa didownload di sini, dan selamat menikmati.
walau demikian saya selalu berusaha untuk membuat lagu2 baru. kesulitan (sekaligus tantangan) membuat lagu yang liturgis terletak pada syairnya. sungguh sulit membuat lagu dengan kata2 yang indah, namun sekaligus alkitabiah dan liturgis. bahkan ternyata sekalipun kata2nya sudah ada, lebih susah lagi untuk membuat melodinya.
maka saya sungguh mensyukuri lagu yang terakhir saya buat ini, mengingat prosesnya yang singkat, hanya beberapa jam. yang lama ngetiknya hehehe.
lagu ini syairnya diambil dari Adoro Te Devote yang ditulis oleh St. Thomas Aquinas, sebuah ungkapan pujian kepada Allah yang tersembunyi/tersamar. di Puji Syukur ada 2 lagu yang menggunakan terjemahan Adoro Te Devote di nomor 557 dan 560, walaupun tidak mengambil semua syairnya. lagu ini bisa digunakan untuk mengiringi adorasi kepada Sakramen Mahakudus.
bisa didownload di sini, dan selamat menikmati.
- Adoro te devote, latens Deitas,
- Quæ sub his figuris vere latitas;
- Tibi se cor meum totum subjicit,
- Quia te contemplans totum deficit.
- Visus, tactus, gustus in te fallitur,
- Sed auditu solo tuto creditur.
- Credo quidquid dixit Dei Filius;
- Nil hoc verbo veritátis verius.
- In cruce latebat sola Deitas,
- At hic latet simul et Humanitas,
- Ambo tamen credens atque confitens,
- Peto quod petivit latro pœnitens.
- Plagas, sicut Thomas, non intueor:
- Deum tamen meum te confiteor.
- Fac me tibi semper magis credere,
- In te spem habere, te diligere.
- O memoriale mortis Domini!
- Panis vivus, vitam præstans homini!
- Præsta meæ menti de te vívere,
- Et te illi semper dulce sapere.
- Pie Pelicane, Jesu Domine,
- Me immundum munda tuo sanguine:
- Cujus una stilla salvum facere
- Totum mundum quit ab omni scelere.
- Jesu, quem velatum nunc aspicio,
- Oro, fiat illud quod tam sitio:
- Ut te revelata cernens facie,
- Visu sim beátus tuæ gloriæ. Amen
Langganan:
Postingan (Atom)