Tampilkan postingan dengan label roti hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label roti hidup. Tampilkan semua postingan

16 Desember 2010

Nyanyian untuk Katekese Ekaristi

Sekitar sebulan lalu saya mengikuti Rapat Kerja Komisi Liturgi Keuskupan Regio Jawa & Tanjung Karang di Wisma Samadi, Klender, Jakarta Timur yang mengambil tema "Pengalaman akan Misteri Ekaristi". Salah satu rekomendasi yang dihasilkan raker tersebut adalah menggiatkan katekese tentang Ekaristi, yang dirasa selama ini masih kurang. Diharapkan dengan pemahaman yang memadai akan kehadiran nyata Kristus dalam rupa roti, kualitas perayaan Ekaristi dapat semakin ditingkatkan dan dengan demikian umat dapat merasakan pengalaman akan Misteri Ekaristi.

Ketika membicarakan katekese, berarti erat hubungannya dengan pengajaran. Maka katekese Ekaristi berarti pengajaran tentang Ekaristi. Bagaimana cara mengajarnya? Tentu banyak cara yang bisa ditempuh. Di paroki tahun depan akan ada beberapa kegiatan yang berhubungan langsung dengan katekese Ekaristi ini. Namun saya mencoba melakukan sesuatu yang lain tapi lazim, yakni menuangkan pengajaran ini pada bentuk lagu. Saya memang bukan seorang katekis, tapi paling tidak sejak persiapan mengikuti raker, pelaksanaan dan sesudahnya saya berhasil memiliki pengalaman akan misteri Ekaristi yang sedikit banyak mengubah hidup dan cara pandang saya terhadap liturgi.

Dari pengalaman tersebut saya buatkan sebuah lagu yang (mudah-mudahan) cukup sederhana sehingga bisa dinyanyikan semua kalangan, bisa download di sini. Lagu ini (mudah-mudahan lagi) cukup easy listening, sehingag juga bisa dinyanyikan dengan format band, gitaran, atau piano. Tidak seperti biasanya, saya tambahkan chord pada teks ini untuk memudahkan. Namun demikian teks ini tetap saya buat dalam format paduan suara.

Syair dari lagu ini adalah perpaduan dari ajaran resmi Gereja tentang Ekaristi dan teks Kitab Suci khususnya dari Yohanes bab 6. Berikut ini syairnya:

EKARISTI

Ekaristi: ucapan syukur kepada Allah
atas karya penebusan-Nya sejak awal dunia.
Ekaristi: kenangan kurban wafat Kristus
yang t'lah bangkit dan naik ke surga dan akan kembali.

Reff:
Inilah roti hidup dari surga yang sungguh nyata tubuh Tuhan kita
yang diberikan kepada dunia s'bagai penebus dosa manusia.
Barangsiapa makan roti ini mendapat hidup dan tak akan mati
seperti janji Yesus pada kita:
yang makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya akan hidup selamanya

Ekaristi: makanan surgawi untuk manusia
tiada tara kemuliaan-Nya: Sakramen Mahakudus
Ekaristi: sumber kehidupan bagi Gereja
yang dipuji dan patut disembah, sekarang, selamanya

Ekaristi menyatukan kita dalam himpunan
Satu iman, satu harapan di dalam Kristus, Tuhan
Ekaristi menjadikan kita makin sempurna
dalam Tuhan kita akan hidup dan tak akan mati

Demikian.... semoga bermanfaat...

29 April 2010

Roti Hidup Dari Surga

Download lagunya di sini

Memang yang pulang sulit adalah menciptakan lagu komuni. Beberapa syarat harus terpenuhi sekaligus, tidak hanya syairnya yang liturgis dan tidak bertentangan dengan ajaran resmi Gereja, tapi juga melodi dan tata suara juga berperan dalam menciptakan suasana yang mendukung kekhidmatan misa.

Sekali lagi saya memberanikan diri menciptakan lagu untuk mengiringi komuni. Pada bagian refren syairnya saya timba dari Injil Yohanes bab 6 tentang Roti Hidup. Sabda Yesus "Akulah roti hidup" (Yoh 6:35) diubah sudut pandangnya sehingga menjadi pujian kita kepada-Nya sekaligus ungkapan iman kita "Kau roti hidup" sehingga lengkapnya refren berbunyi "Kau roti hidup dari surga yang memberi hidup pada dunia (Yoh 6:33). Yang datang pada-Mu takkan lapar lagi, yang percaya kepada-Mu takkan haus lagi (Yoh 6:35)."

Sedangkan bagian bait adalah ungkapan iman kita kepada Tuhan, dan keyakinan kita bahwa Tuhan menyelamatkan manusia lewat sakramen-sakramen. Kali ini saya mencoba membuat syair yang khas Katolik.

Dari segi komposisi lagu ini termasuk mudah dinyanyikan, tidak ada not miring-miring. Kalau ingin menyanyikan 2 suara cukup diambil bagian sopran dan altonya saja. Bagian bait sengaja dibuat unison, dengan harapan kor yang menyanyikan dapat membuat variasi di bagian bait ini. Misalnya bait 1 oleh penyanyi wanita, bait 2 pria, bait 3 bersama-sama.

1. Ku percaya pada-Mu, Allah menjadi manusia.
Ku percaya sabda-Mu adalah adalah Sabda hidup yang kekal.
2. Kami anak-anak-Mu satu di dalam Gereja-Mu.
yang Engkau persatukan dengan sakramen keselamatan.
3. Sakramen Ekaristi yang kami sambut hari ini
sungguh Tubuh dan Darah yang Kau kurbankan bagi dunia.

Refren:
Kau roti hidup dari surga yang memberi hidup pada dunia.
Yang datang pada-Mu takkan lapar lagi,
Yang percaya kepada-Mu takkan haus lagi.

Pengikut