25 Desember 2007

Malam Natal di Cililitan....

Malam natal kemarin, saya mengiringi misa kedua jam 21.00, koornya gabungan dua wilayah: Wilayah II dan wilayah XIII. Mestinya ditambah wilayah XII, tapi entah mengapa wilayah yg bersangkutan tidak ikut bergabung.

Wilayah II adalah tempat saya tumbuh dan berkembang. Pertama kali jadi organis juga mengiringi wilayah II. Di sini pula ibu tercinta menjadi dirigen selama kurang lebih 10 tahun terakhir. Sekarang ini koor wilayah II lagi "anget-angetnya". Walaupun sebagian besar personelnya sudah lanjut usia, namun semangatnya sedang menggebu-gebu. Setiap mendapat tugas biasanya unison saja. Tugas bulan november ada kemajuan, bisa menyanyi 2 suara setelah saya buatkan aransemen khusus. Sudah bertahun-tahun wilayah II tidak bertugas misa besar.

Wilayah XIII adalah tetangganya wilayah II, hanya dipisahkan oleh tol jagorawi. Dirigen & pelatihnya Bapak Frans Bataona, pernah menjadi seksi liturgi paroki, dan dengan segala kelebihan dan kekurangannya termasuk orang yg saya segani di paroki. Tidak seperti wilayah II yg jarang tugas misa besar, wilayah XIII sudah berpengalaman bertugas misa besar.

Mengapa natal kali ini koornya gabungan beberapa wilayah? Saya menduga karena niat baik dari dewan paroki untuk memberikan kesempatan kepada wilayah2 yg jarang mendapat giliran tugas misa besar, dan karena keterbatasan kemampuan, maka digabungkan dengan wilayah yg sudah berpengalaman. Jika di misa kedua ada wilayah XIII, maka pada misa pertama ada wilayah III yg dipimpin oleh dirigen terbaik di paroki versi fesparawi terakhir.

Pada saat gladi bersih dan latihan terakhir, kombinasi wilayah II dan XIII ini menampilkan paduan suara yg termasuk mengkhawatirkan, jauh dari kompak, dan jauh dari bagus. Sebelum misa saya sempat berpikir jika sampai pada saatnya tugas masih belepotan, saya akan mengkritik habis dewan paroki. Namun kuasa Tuhan sungguh mengagumkan. Pada saatnya, hasil paduan suara gabungan ini justru melebihi harapan banyak orang. Nyanyinya kompak dan jauh dari kesan belepotan. Kesimpulannya kombinasi ini berhasil. Maka saya tidak jadi mengkritik habis dewan paroki.

10 Desember 2007

Refleksi Jalan Raya....

Posting ini ditujukan khususnya untuk pengendara sepeda motor, mungkin juga untuk pengendara mobil.
Pernahkah walau sekali anda melakukan refleksi atas cara berkendara anda di jalan raya? Jika pernah mungkin refleksi anda tidak jauh berbeda dengan saya. Jika belum mungkin refleksi saya berikut ini akan bermanfaat bagi anda.

1. Pernahkah ketika macet, anda melaju di atas trotoar???? Jika pernah maka ijazah SD anda patut dipertanyakan. Mengapa? Karena waktu SD diajarkan: trotoar untuk pejalan kaki, jadi bukan untuk kendaraan bermotor. Pajak kendaraan bermotor yang dibayarkan setiap tahunnya adalah untuk berkendara di jalan raya, dan bukan di trotoar. Dengan demikian jika anda berkendara di atas trotoar, anda telah mengambil apa yang sesungguhnya bukan hak anda.
2. Pernahkah ketika di lampu merah, anda tidak berhenti di belakang garis putih??? Tahukah anda gunanya garis putih itu? Sadarkah anda bahwa setelah garis putih ada yang namanya zebra cross?? Nah untuk sekedar mengingatkan pelajaran di SD, bahwa zebra cross itu ditujukan untuk pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan. Jika anda melewati garis putih dan berada tepat di atas zebra cross, sekali lagi anda mengambil yg bukan hak anda.
3. Pernahkah anda menerobos lampu merah? Jika pernah berarti anda sungguh menyedihkan. Kenapa? karena sekali lagi anda mengambil yg bukan hak anda.

Saya beruntung tidak pernah melakukan ketiga hal di atas, kecuali atas perintah polisi lalu lintas. Karena menurut saya pelanggaran ketiga hal tersebut sama saja dengan korupsi kecil-kecilan, dan pelaku korupsi disebut dengan koruptor. Jadi para pengendara yang berkendara di trotoar, menerobos garis putih dan/atau lampu merah, dapat disebut koruptor. Korupsi karena mengambil hak orang lain yang bukan haknya. Anda protes???? Silahkan saja.

Konon para pengendara yang melakukan hal-hal tersebut memiliki alasan agar cepat sampai tujuan. Jadi ada "awal (tempat berangkat)" dan ada "tujuan (tempat yg ingin dicapai)". Dari "awal" menuju "tujuan" ingin dicapai dalam waktu yang secepat-cepatnya, kendati harus naik trotoar, jembatan penyebrangan, menerobos lampu merah, dll. yg saya yakin pengendara itu tahu mana yg boleh dan mana yg tidak boleh.
Konon orang-orang yang melakukan korupsi uang negara salah satu motivasinya karena terbelit kemiskinan (atau pas-pasan) dan ingin cepat kaya. Jadi ada "awal (miskin atau pas-pasan)" dan ada "tujuan (kaya raya)". Kalau bisa dalam waktu singkat bisa menjadi kaya, dengan menghalalkan segala cara.
Lalu apa hubungan keduanya? Saya yakin anda tahu hubungannya, jika tidak, mungkin ijazah SD anda palsu.

07 Desember 2007

Susahnya ngurus paduan suara..... (part 2)

Berbekal pengalaman-pengalaman tersebut, saya pun bersama beberapa teman memberanikan diri untuk mengumpulkan orang-orang paroki yg masih ingin belajar bernyanyi (walau mungkin ada yg sudah jago).

Inilah hasil refleksi pengalaman. Inilah idealisme saya dalam ber-paduan suara (khususnya di lingkup gereja). Hal-hal ini yang saya coba terapkan di PS yg baru dibentuk di Paroki Cililitan yg bernama Archangeli, artinya Para Malaikat Agung. Yang rutin latihan ada 11 orang, dengan komposisi 3 sopran, 3 alto, 2 tenor, 1 bas, 1 pelatih/dirigen, dan 1 organis.

Personelnya adalah orang-orang yg kita dekati secara personal, untuk meyakinkan keseriusan kita, dan kemudian berharap mereka serius juga, bukan orang-orang yg bergabung karena banci tampil atau mau nikah (biar fee-nya bisa ditekan).

Latihannya hanya seminggu sekali setiap minggu malam, karena masih ada yg sekolah, kuliah, atau bekerja, jadi kita pilih hari libur yg semuanya bisa. Percuma latihan seminggu dua atau tiga kali tapi tidak bisa terus hadir. Lebih baik seminggu sekali tapi hadir terus, sehingga tidak ketinggalan, dan latihan tidak perlu diulang-ulang.

Waktu latihannya dibuat paling lama jam 9 malam harus sudah kelar. Walau misalnya mulai latihan setengah 9, pokoknya jam 9 harus kelar. Jika lebih dari itu pasti sudah lelah dan energinya sudah terkuras untuk aktivitas sepanjang hari. Dengan diberi batasan waktu, sejauh ini terbukti latihan menjadi lebih efektif dan efisien.

Untuk setiap tugas harus ada lagu baru, paling tidak aransemen baru. Karena jika lagunya itu2 terus, otomatis kemampuannya juga tidak bertambah.

Pelatih tugasnya melatih saja, tidak mengurus lagu, fotocopy, dll. Sudah ada orang yg mengurus tetek bengek semacam itu. Jangan sampai sudah melatih, masih milih lagu, masih megang duit, masih koordinasi sama romo/pengantin. Kasian kaleeee.....

Sering kali di kebanyakan PS, untuk bagian solis orangnya itu2 terus. Maka dalam latihan, tidak ada yang menjadi solis. Semuanya berlatih menjadi solis, sehingga menjelang tugas kita tinggal memilih siapa yang menjadi solis, dan karena sudah dilatih semuanya harus siap.

Karena hanya berlatih seminggu sekali, tugasnya pun hanya dua bulan sekali, minggu terakhir, pada misa minggu sore. Setiap tugas harus maksimal, maka latihannya harus maksimal. Mungkin seiring berjalannya waktu bisa tugas sebulan sekali. Kenapa bukan minggu siang yg jadi semacam primetime, umatnya banyak? Karena PS ini dibentuk bukan untuk menjadi populer di kalangan umat (kebetulan orang2nya udah populer duluan :))).

Setiap tugas harus punya perencanaan yang jelas. Tidak hanya urutan dan teks lagunya, tapi juga jadwal latihannya, disosialisasikan kepada anggota jauh2 hari. Untuk perkawinan di hari sabtu, juga dirinci siapa2 saja yang pasti ikut (berhubung ada juga yg masih sekolah/kuliah), jika personelnya kurang harus segera dicari penggantinya. Sebagai gambaran saja, kalau kami sudah mulai menyiapkan lagu2 apa saja yg akan dinyanyikan untuk tugas bulan januari dan maret. :))

Latihan paduan suara paling nyaman jika diiringi organis. Masalahnya tidak semua PS punya organis. Maka sebelum mulai latihan, saya melatih organ untuk beberapa orang. Harapan saya mereka yg belajar organ juga tertarik untuk mengiringi latihan. Dengan banyak mengiringi latihan PS, seorang organis juga semakin berkembang.

Walau Archangeli masih bayi baru lahir, semoga dapat berkembang terus dan menjadi lebih baik lagi. Amin.
Ingat!!!!! Dulu Umat Gereja dibangun oleh 12 Rasul, sampai sekarang ini. Lah kita 12 orang aja gak nyampe, lagian kita kan bukan rasul. Hahahahaha......
Panjang juga ceritanya... semoga bermanfaat....

Susahnya ngurus paduan suara.....

Beberapa tahun lalu waktu masih aktif di mudika, saya dan beberapa teman berhasrat membentuk paduan suara mudika di tingkat paroki. Maka mulailah dikumpulkan orang-orang yang berminat untuk bergabung (walaupun gak bisa nyanyi yg penting minta). Supaya bersemangat ditugaskanlah PS bayi ini untuk Misa Malam Natal. Hasilnya... lumayanlah untuk pemula. Namun lama kelamaan peminatnya berkurang... dan akhirnya lenyap....

Kurang lebih setahun kemudian, dibentuk lagi PS yg gak cuma sekedar butuh minat, tapi juga sedikit bakat. Untuk yang satu ini saya hanya aktif di awalnya saja, kemudian mundur pelan2 karena ada kekecewaan yang tidak perlu saya tulis di sini. Polanya sama, biar semangat ditugaskan untuk misa besar. Kalau yang pertama bubar, yang kedua ini masih bertahan sampai sekarang. Walau kualitas dan kuantitas tidak bertambah signifikan, paling tidak tetap bertahan setelah sekian tahun. Salut untuk mereka.

Berjalan paralel dengan PS pertama dan kedua ini, saya mencoba mengikuti paduan suara di luar paroki untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Pada dasarnya sama, setiap PS memiliki kelebihan dan kekurangan masing2. Ada PS yang setiap latihan personelnya lengkap, tapi tidak bisa membaca not, hanya menghafal bunyi saja. Mereka sangat tekun sampai bisa menyanyikan Missa Brevis in C-nya Mozart atau Hallelujah-nya Beethoven. Ada lagi PS yang personelnya bisa baca not, suara lumayan, cuma latihannya kurang disiplin, dan latihan kalau mau tugas aja. Ada juga PS yang omdo, mau tampil di sana, mau tampil di sini, mau ngasih segini, eh ujung2nya gak ngasih2 kabar. Bersambung.....

Malesnya ikut festival, lomba, dan sejenisnya.....

Undangan untuk ikut festival natal dari salah satu instansi pemerintah udah membuat gw yg udah pusing jadi semakin pusing. Kebetulan 2 PS yg gw ikut diundang dan rencananya turut berpartisipasi. Tidak seperti 2 orang teman yg kebetulan juga ikut 2 PS ini, yg harus memilih salah satu, posisi gw sebagai organis memungkinkan untuk ikut kedua PS ini.

Terakhir gw ikut festival itu di mal ciputra 2 tahun lalu, dan sejak saat itu udah males deh yang namanya ikut festival. Buang waktu, duit, dan tenaga, tapi yg terutama menurut gw buang2 energi. Mending kalo menang dapet duit banyak, kalo kalah????? Cape d...

Setiap lomba PS yg berhubungan dengan gereja (natal, paskah, fesparawi) biasanya punya tujuan mulia: Memuliakan nama Tuhan. Tapi kalo menurut gw sih (tanpa bermaksud mengecilkan) acara semacam ini memuliakan Tuhan-nya cuma 10%, yg 90% untuk kemuliaan diri sendiri, untuk meningkatkan gengsi, kepercayaan diri, dan mungkin juga meningkatkan tarifnya.

Kalo untuk lomba-lomba begini dibela-belain latihan keras, kalo untuk tugas misa, boro2 latihan, milih lagu aja pas hari H. pepede...

Sekarang masalahnya, gw udah terlalu capek untuk ikut2 acara beginian lagi!!!! Latihan tiap hari, sampe larut malem, terus emosi akibat nyanyinya salah2 mulu, besok paginya kerja lagi!!!! Gw merasa udah terlalu tua untuk hal2 semacam ini (padahal umur baru mau 25... hahaha). Sementara si Greg baru bisa jalan n lagi seneng2nya bermain.

Udah ah segitu dulu.... semoga sukses untuk teman2 yg sedang mempersiapkan diri untuk ikut festival natal dimana-mana....

Salam perkenalan....

Setelah sekian lama hanya menjadi penikmat blog, akhirnya berhasil juga turut membuat blog sendiri. Inspirasinya dari blog Kandang Jago, terima kasih banyak ya.....
Pekerjaan saya berhubungan dengan musik, dan masih aktif sebagai organis Gereja St. Robertus
Bellarminus - Cililitan. Saya juga aktif membuat lagu, atau mengaransemen lagu-lagu orang lain, atau menulis ulang teks yang sudah tidak sedap dipandang karena termakan usia dan terlalu sering difotocopy. Jadi saya menawarkan diri kepada yang berminat untuk dibuatkan lagu, atau dibuatkan aransemen, atau menulis ulang teks lagu. Harga nego lah... hubungi saya di email onggo.lukito@gmail.com

Pengikut