Tampilkan postingan dengan label liturgi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label liturgi. Tampilkan semua postingan

14 Maret 2013

LOCUS ISTE - ANTON BRUCKNER

Saya buat teks lagu Locus Iste karya Anton Bruckner, silakan klik untuk download.

Syair lagu ini adalah :
Locus iste a Deo factus est
inaestimabile sacramentum
irreprehensibilis est.

yang berarti:
Tempat ini dibuat oleh Tuhan
misteri yang tak ternilai
dan tak tercela

(Mohon koreksinya bila salah)

Lagu ini umumnya dipakai untuk Misa pemberkatan gereja, dan ulang tahun pemberkatannya. Namun lagu ini juga dipakai sebagai nyanyian komuni pada Misa dalam rangka kunjungan pastoral Bapa Suci Benediktus XVI ke Frascati, Italia pada tanggal 15 Juli 2012.

Berikut ini videonya:

28 Juni 2012

Buku Nyanyian "LAUDATE DOMINUM - Seri Nyanyian untuk Komuni dan Upacara Penghormatan Sakramen Mahakudus"

Klik gambar untuk menuju halaman download.

Musik Liturgi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari perayaan Liturgi Suci. Dalam perjalanan waktu, musik liturgi tidak hanya berupa nyanyian gregorian atau polifoni suci saja, namun juga berkembang menjadi beragam bentuk, termasuk bentuk nyanyian yang telah mengalami proses inkulturasi. Gereja Katolik di Indonesia pun tidak lepas dari situasi ini. Lewat apa yang lazim dipakai sekarang, yakni Puji Syukur dan Madah Bakti, semakin nyata bahwa di sini pun musik liturgi mengalami perkembangan.

Namun sayangnya, kerap kali semangat perkembangan ini disalahartikan. Sering kali jenis nyanyian yang tidak dibuat untuk liturgi, dinyanyikan dalam perayaan Ekaristi tanpa mengindahkan pedoman yang telah ditetapkan. Pernah ada suatu masa, dan mungkin masih terus berlangsung, dimana kita semua bisa melihat banyak paduan suara yang gemar menyanyikan nyanyian rohani (dan bukan nyanyian liturgi) saat perayaan Ekaristi.

Situasi ini terjadi tentu bukan tanpa sebab. Selain pengetahuan liturgi para praktisi paduan suara yang masih sangat kurang, minimnya ketersediaan teks nyanyian liturgi juga berkontribusi terhadap situasi ini. Bahkan paduan suara yang sadar liturgi pun kerap kali kesulitan memperoleh partitur nyanyian yang liturgis. Umumnya partitur yang mudah didapat adalah dari buku kor Puji Syukur dan Madah Bakti, juga keluaran Pusat Musik Liturgi di Yogyakarta. Bagi mereka yang mencintai nyanyian gregorian dan polifoni suci, tentu juga mengalami persoalan yang sama, dan bahkan lebih lagi. Sekarang ini sulit sekali ditemukan buku nyanyian gregorian dan polifoni suci. Kalaupun ada misalnya dari internet, bukan dalam notasi angka yang umum dikuasai paduan suara, namun dalam notasi gregorian atau notasi balok.

Atas dasar situasi ini, kami bermaksud membantu para praktisi paduan suara yang mencintai Liturgi, yang ingin perayaan Ekaristi diperindah dengan nyanyian liturgi yang sepantasnya. Walaupun hanya 16 lagu saja, kami berharap buku nyanyian ini dapat dijadikan alternatif yang bermanfaat bagi para praktisi paduan suara. Di seri perdana ini sengaja kami pilih nyanyian-nyanyian untuk prosesi komuni, mengingat tipikal umat Katolik di Indonesia yang lebih senang berdoa pribadi ketika komuni daripada ikut bernyanyi bersama paduan suara. Diharapkan lewat lagu-lagu ini, yang digubah oleh komposer-komposer katolik ternama, paduan suara dapat mendukung suasana khidmat saat prosesi komuni, dengan lagu-lagu yang liturgis.

Semua lagu dalam buku nyanyian ini ditulis dalam notasi angka yang umumnya dikuasai para penyanyi paduan suara. Demikian pula semua syair ditulis sesuai teks aslinya dalam bahasa Latin, yang merupakan bahasa resmi Liturgi Gereja Katolik. Kami sediakan pula terjemahan dalam bahasa Indonesia, baik terjemahan resmi ataupun terjemahan bebas, untuk membantu penghayatan para penyanyi.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman kami Wahyu Setiawan yang telah membantu mendesain cover buku ini dengan sangat indah dan elegan. Kami pun mengharapkan kritik dan saran melalui email kami: herman.yoseph@yahoo.co.id atau onggo.lukito@gmail.com. Akhir kata kami sungguh berharap, sumbangsih kecil ini dapat bermanfaat bagi banyak paduan suara dalam memperindah perayaan Ekaristi, dan semoga kualitas perayaan Ekaristi juga semakin meningkat. Tentu saja kami mengharapkan dukungan dari semua pihak, agar karya ini dapat terus berlanjut.

Salam,
Herman Yoseph Tan
Fransiskus de Sales Onggo Lukito
 
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus,
10 Juni 2012

10 Juni 2012

Misa Penutupan Sarasehan Ekaristi (10 Juni 2012)

Minggu kemarin, 10 Juni 2012, paduan suara Archangeli diberi kesempatan untuk berpartisipasi sebagai petugas koor dalam Misa penutupan Sarasehan Ekaristi (nama halus dari Kongres Ekaristi) Keuskupan Agung Jakarta. Misa dan Adorasi Ekaristi dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo. Pada kesempatan ini Archangeli bergabung dengan koor Ancilla Domini, dari mahasiswa katolik Universitas Bina Nusantara.

Yang menarik dari Misa tersebut adalah lagu-lagunya yang liturgis, kebanyakan diambil dari Puji Syukur, dan sama sekali tidak ada sentuhan lagu pop profan yang seringkali dikeluhkan banyak orang. Alat musik yang digunakan pun adalah organ, bukan yang lain. Harapannya Misa seperti ini akan menjadi contoh bagi seluruh keuskupan. Daftar lagunya adalah sebagai berikut:
Pembukaan:
PS 320 Awalilah Kurban-Mu
PS 335 Datanglah Ya Tuhan
Tuhan Kasihanilah Kami:
PS 351 Misa Kita II
Kemuliaan
PS 352 Misa Kita II
Sekuensia:
PS 556 Sion, Puji Penyelemat
Syahadat:
PS 374 Credo III
Persiapan Persembahan:
PS 377 Kami Unjukkan
PS 384 T'rimalah Persembahan Kami
Kudus:
PS 392 Misa Kita II
Bapa Kami:
PS 405 Bapa Kami Rawaseneng
Anak Domba Allah:
PS 413 Misa Kita II
Komuni:
Ave Verum Corpus (William Byrd)
Though We Are Many (Hymne Kongres Ekaristi Internasional 2012)
Ekaristi (Hymne Tahun Ekaristi KAJ 2012)
O Salutaris Hostia (Charles Gounod)
Adorasi Ekaristi:
PS 560 Allah yang Tersamar
Tiga lagu Taize: Tinggallah Bersama Aku, Pujilah Tuhan, & Dalam Tuhan Aku Bersyukur
PS 559 Tantum Ergo
Anima Christi (Marco Frisina)
Penutup:
Mars Arah Dasar Pastoral KAJ
Mari Berbagi

Pada kesempatan ini saya akan membagikan tiga teks lagu yang kami nyanyikan kemarin: Ave Verum Corpus (klik untuk download), O Salutaris Hostia (iringan klik di sini), dan Anima Christi (iringan klik di sini). Teks Though We Are Many tidak saya sediakan karena statusnya yang tidak free license. Youtube dari lagu2 ini bisa didengar berikut ini:



02 Februari 2012

Pange Lingua - Bartolucci

Tidak bisa dipungkiri, salah satu momen paling menggetarkan dalam Liturgi Pekan Suci adalah saat pemindahan Sakramen Mahakudus setelah Misa Kamis Putih. Bagian ini, biasanya diiringi dengan nyanyian Mari Kita Memadahkan (PS 501) atau Pange Lingua (PS 502) dimana setelah setiap bait seluruh umat berlutut sebagai ungkapan penyembahan.

Syair ini dibuat oleh St. Thomas Aquinas khusus untuk Pesta Corpus Christi atau Tubuh dan Darah Kristus, dan sekarang memang biasa dinyanyikan untuk mengiringi pemindahan Sakramen Mahakudus. Bait 5 dan 6 juga dipakai untuk mengiringi adorasi Ekaristi.

Biasanya lagu ini dinyanyikan sesuai aslinya, dalam bentuk gregorian. Tapi juga ada bentuk lain. Perlu diketahui bahwa salah satu cara menyanyikan nyanyian berbait dalam musik liturgi adalah dengan cara bergantian antara koor/solis dengan umat, misalnya bait ganjil oleh koor dan bait genap oleh umat, atau sebaliknya. Menilik cara ini, bagian koor pun juga dapat dimodifikasi sedemikian rupa, tidak lagi bentuk gregorian, melainkan bentuk paduan suara entah homofon atau polifon.

Bentuk seperti inilah yang digubah oleh Kardinal Bartolucci pada lagu Pange Lingua (klik untuk menuju halaman download teks). Bait ganjil dinyanyikan oleh koor dengan komposisi empat suara homofon, dan bait genap dinyanyikan oleh umat dengan melodi gregorian seperti biasanya. Lagu ini pertama kali saya ketahui saat mengiringi konser Cappella Victoria Jakarta dalam konsernya tahun lalu.

Komposisi ini tentu saja dapat anda nyanyikan di gereja anda saat Kamis Putih, tentu dengan persetujuan Romo yang memimpin perayaan. Kalau perlu video berikut ini bisa diberikan ke Romo / Seksi Liturgi Paroki sebagai referensi.

Silahkan disimak di video berikut:

30 Januari 2012

Sicut Cervus (Prima Pars) - G.P. da Palestrina

"Tradisi musik Gereja semesta merupakan kekayaan yang tak terperikan nilainya, lebih gemilang dari ungkapan-ungkapan seni lainnya, terutama karena nyanyian suci yang terikat pada kata-kata merupakan bagian Liturgi meriah yang penting atau integral."
 ~ 
Konstitusi tentang Liturgi Suci artikel 112, Konsili Vatikan II

Sicut Cervus gubahan Palestrina (silahkan klik untuk menuju halaman download) adalah salah satu lagu yang dulu menarik saya untuk mencintai dan mempelajari nyanyian polifoni suci. Terlebih setelah saya menghadiri Misa dalam bahasa Latin di Kapel St. Yoseph, Matraman, dimana kala itu yang bertugas koor adalah Cappella Victoria Jakarta yang menyanyikan lagu ini sebagai nyanyian persiapan persembahan. Sungguh indah!

Di kebanyakan koor, teks yang beredar adalah terbitan PML Yogyakarta dalam salah satu seri bukunya. Saya tulis ulang teks ini mengingat di era digital seperti sekarang ini, distribusi lagu dalam bentuk file pdf akan menjadi lebih mudah dan cepat sehingga, harapannya, memudahkan siapapun mendapatkan teks lagu yang indah ini, khususnya koor-koor muda.

Syair lagu ini diambil dari Kitab Suci Vulgate dalam bahasa Latin: "Sicut cervus desiderat ad fontes aquarum ita desiderat anima mea ad te Deus", yang di Kitab Suci Terjemahan Baru berbunyi: "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah." (Mzm 42:1).

Video berikut ini adalah penampilan Cappella Victoria Jakarta yang menyanyikan lagu ini saat konser mereka di Gereja Theresia, Jakarta, 25 Juli 2009 yang lalu:






Video lain, Westminster Cathedral Choir yang menyanyikan lagu ini dalam versi lebih lengkap:






Selamat menikmati dan mempelajari kekayaan musik Gereja yang tak terperikan ini, semoga semakin memperkaya khazanah nyanyian dari paduan suara anda, demi semakin besarnya kemuliaan Tuhan.

18 Januari 2012

"Syukur Kami Pada-Mu Tuhan" & "Mengasih Maria"

Pada kesempatan ini saya persembahkan dua lagu baru (klik judul untuk download):
  1. Syukur Kami Pada-Mu, Tuhan; lagu ini sudah agak lama saya buat namun baru sempat diketik belakangan ini. Dibuat untuk perkawinan, cocoknya pada bagian-bagian setelah Kesepakatan Nikah sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas keluarga yang baru sekaligus harapan-harapan bagi mereka. Saya buat beberapa kali modulasi agar lagunya lebih dinamis mengingat melodinya yang sama saja untuk setiap bait. Untuk memudahkan pengiring saya tambahkan chordnya untuk membantu pada bar dimana modulasi terjadi. Mengingat sudah agak lupa soal penulisan chord, mohon dimaafkan bila kurang tepat :D.
  2. Mengasih Maria; lagu ini dari Madah Bakti, kurang tahu juga apakah masih dimuat di MB yang terakhir terbit. Teks ini saya buat untuk memenuhi permintaan pengantin yang senang dengan lagu ini dan berharap pada perkawinannya diiringi lagu ini.
Btw, saya baru menemukan cara lebih efektif dan hemat waktu dalam mengetik notasi angka, mengkombinasikan font not angka dan cara pengetikan ala KWI yang ternyata benar-benar lebih mudah. Cara ini juga jauh lebih rapi untuk mengetik aransemen polifoni. Tadi siang saya ketik Kyrie - Missa De Angelis (PS 342) aransemen Kardinal Bartolucci dan hanya makan waktu sekitar setengah jam. Rencananya saya mau ketik lengkap (Kyrie, Gloria, Sanctus-Benedictus, Agnus Dei), namun berhubung waktu yang terbatas, baru jadi Kyrie-nya saja, silahkan klik untuk download :)
Selamat menikmati, selamat berlatih, selamat memuliakan Tuhan.


07 Desember 2011

BAPA KAMI

Lagu ini adalah BAPA KAMI, kali ini dibuat dengan memakai sibelius, tidak seperti biasanya dengan cakewalk sonar. Ternyata membuat iringan lebih asyik dengan sibelius ketimbang cakewalk.

Untuk sementara teks dalam not angka belum tersedia. Teks dalam not balok sebenarnya sudah ada, tapi saya simpan dulu, mungkin bila ada waktu luang lagi akan diperbaiki iringannya untuk organ ketimbang piano.

Lagunya:


Bapa Kami by onggolukito

Preview teks not balok:



13 November 2011

5 Lagu Baru

Setelah sekian lama tidak update, saya post di sini lima karya saya terbaru (silahkan klik judul untuk download) :

  1. AVE VERUM; syair ini lebih terkenal dengan nyanyian karya Mozart, namun koor kami lebih senang menyanyikan yang versi gregorian dan gubahan Edward Elgar. Berhubung syairnya memang indah, saya pun tergugah untuk membuat versi lain lagi yang sederhana. Lagu ini saya gubah seperti biasa dengan melodi pada sopran, diiringi khususnya oleh suara tenor yang lebih banyak variasi. Alhasil, komposisi seperti ini baru kali ini saya buat walaupun tetap mempertahankan bentuk homofon.
  2. KAMI BAWA PERSEMBAHAN; lagu ini untuk nyanyian persembahan, yang konon stoknya masih terbatas.
  3. KUPERCAYA SAKRAMEN MAHAKUDUS; lagu ini untuk nyanyian komuni. Diantara kelima lagu yang saya post sekarang ini, lagu ini yang paling "tua" karena materi dasarnya sudah ada sejak lama. Panjangnya proses lagu ini membuktikan bahwa memang sungguh sulit membuat lagu untuk nyanyian komuni.
  4. YANG MAKAN TUBUHKU DAN MINUM DARAHKU; lagu ini berawal dari keinginan untuk membuat lagu yang syairnya murni diambil dari Kitab Suci. Polanya memakai pola klasik nyanyian liturgi, yakni ulangan-ayat.
  5. AVE MARIS STELLA; lagu saya buat dengan variasi gregorian dan paduan suara. Terus terang masih coba-coba untuk membuat model ini.
Semoga berkenan dan memperkaya khazanah....


13 Oktober 2011

Here I Am Lord

Saya aransemen lagu ini, karena terinspirasi Misa penutupan World Youth Day 2011 yang lalu dimana lagu ini dinyanyikan sebagai nyanyian komuni. Silahkan download di sini.

Here I Am Lord yang dinyanyikan saat WYD:

12 Juli 2011

Ad Maiorem Dei Gloriam

Biasanya pada akhir bulan Juli sampai pertengahan Agustus, di banyak tempat diadakan Misa syukur ulang tahun imamat, dan bahkan Misa tahbisan imam. Stok lagu ada cukup banyak seperti lagu-lagu tema panggilan yang sudah ada di Puji Syukur atau Madah Bakti, juga lagu lain yang menguatkan panggilan para imam, seperti Aku Abdi Tuhan atau Setialah Selalu.

Bulan depan koor Archangeli diminta bertugas pada misa ulang tahun imamat ke-50 Pater Adolf Heuken SJ di Gereja St. Theresia, Menteng, Jakarta Pusat. Acara tersebut juga akan menjadi ajang Pesta Ignasius-an, yang mengundang para Jesuit di Keuskupan Agung Jakarta. Maka lagu yang dipilih pun adalah lagu yang berhubungan dengan St. Ignatius seperti Jiwa Kristus dan Ambillah Tuhan PS 382. Juga kami siapkan Ambillah dan Trimalah.

Untuk lagu penutup tadinya saya terpikir mencari lagu Ad Maiorem Dei Gloriam (AMDG) yang merupakan semboyan Serikat Yesus. Namun uniknya lagu tersebut tidak saya temukan. Agak heran juga kenapa semboyan yang sangat terkenal ini tidak pernah diangkat sebagai tema lagu.

Maka saya pun beranikan diri membuat lagu Ad Maiorem Dei Gloriam untuk dijadikan lagu penutup pada Misa HUT imamat yang akan datang. AMDG berarti "demi bertambahnya kemuliaan Tuhan". Nyanyian dibuat dengan pola ulangan-ayat, dimana ulangannya adalah pengulangan semboyan AMDG, dengan ayat adalah uraian kaul Jesuit sejauh yang bisa saya pahami tentang ketaatan dan kemurnian.

Ada kaul lainnya yakni kemiskinan, namun saya merasa kesulitan menguraikannya dengan bahasa sederhana dan singkat, apalagi untuk dipadukan dengan spiritualitas awam mengingat semangat lagu ini juga diperuntukkan untuk awam . Mungkin di masa yang akan datang bisa ditambahkan. Kedua ayat ini ditutup dengan ayat tradisional madah-madah liturgi, yakni pujian kepada Tritunggal Mahakudus.

Harapannya, lagu ini bisa dijadikan salah satu pilihan untuk nyanyian penutup pada misa HUT imamat atau Misa tahbisan, khususnya menyangkut Imam Jesuit. Juga bisa dinyanyikan untuk misa pelepasan atau penyambutan imam baru di paroki.

Akhir kata, hanya ini yang bisa saya persembahkan untuk ordo yang telah membesarkan saya di paroki dan sekolah. Semoga berkenan....

Ad Maiorem Dei Gloriam

Ad Maiorem Dei Gloriam by onggolukito

08 Juli 2011

Mazmur

Beberapa waktu terakhir saya senantiasa mencoba membuat nyanyian berdasarkan mazmur, dan ternyata susah! Walaupun susah tetap saya usahakan karena nyanyian berdasarkan Mazmur sebenarnya adalah yang lazim dipakai untuk Liturgi kudus.

Setelah berusaha dan dicoba berulang-ulang, jadilah dua buah lagu baru (klik untuk download):
  1. Betapa Mulia Nama-Mu (Mazmur 8)
  2. Kasihanilah Aku Ya Allah (Mazmur 51)
Lagu pertama saya pilih setelah melihat buku TPE dimana di situ dicantumkan untuk Madah Pujian sesudah Komuni dapat didaraskan Mazmur 8. Jadi kesimpulan sederhananya, lagu ini dapat digunakan untuk keperluan tersebut. Lagu ini merupakan satu nyanyian utuh, walaupun terjadi pengulangan melodi hendaknya dibawakan dengan cara yang berbeda.

Lagu kedua diambil dari Mazmur 51, yang diambil dari Mazmur Tanggapan hari Rabu Abu, jadi cocok untuk masa prapaskah. Walau masih jauh, mumpung ada idenya sekarang, jadi diselesaikan sekarang saja :D Lagu ini berbentuk ulangan dengan dua ayat, dengan komposisi 4 suara hanya pada ulangan. Baik bila ayat pertama dibawakan oleh wanita dan ayat kedua oleh pria.

Semoga nyanyian ini bermanfaat bagi kita semua.

Berikut ini instrumental Kasihanilah Aku Ya Allah:
Kasihanilah Aku by onggolukito

25 Mei 2011

Veni Creátor Spíritus / Datanglah Ya Roh Pencipta

Tahun ini kebagian tugas Hari Raya Pentakosta. Lagu wajibnya jelas Veni Creator Spiritus yang ada di PS 565/566, juga ada Utuslah Roh-Mu ya Tuhan untuk mazmur tanggapan. Selain itu rasanya tidak banyak pilihan yang 'enak' walaupun sebenarnya cukup banyak juga.

Banyak kelompok koor mencari lagu baru untuk dijadikan alternatif, pertama karena stok yang ada dirasa "kurang menantang" sehingga dibutuhkan penyegaran. Dalam banyak kasus, kurangnya tantangan ini bisa ditangkal dengan mengaransemen ulang lagu yang sudah ada agar lebih fresh. Bisa juga dengan mencari versi asli dari lagu yang sudah ada, seperti O Esca Viatorum yang merupakan versi asli dari PS 434 Santapan Peziarah, atau Veni Veni Emmanuel yang merupakan versi asli PS 443 O Datanglah Imanuel.

Cara lainnya adalah membuat lagu baru dengan menggunakan syair yang sudah ada, dan inilah yang saya lakukan kali ini. Berdasar pengalaman menggunakan syair bahasa Latin, biasanya akan menemukan kesulitan ketika ingin dibuat versi bahasa Indonesia, atau sebaliknya. Hal ini terjadi karena ketika membuat tidak memperhatikan aksentuasi kata. Aksentuasi ternyata tidak bisa diabaikan dalam proses pembuatan lagu karena sangat berperan pada penekanan sukukata pada kata-kata penting yang akan berpengaruh pada kejelasan artikulasi ketika dinyanyikan.

Dalam bahasa Indonesia memang tidak banyak orang yang paham bagaimana aksentuasi yang tepat, namun dalam bahasa Latin hal ini lebih mudah diketahui dengan penulisan tanda petik ( ' ) di atas huruf vokal pada sukukata yang mendapat penekanan. Maka kita bisa melihat alasan kenapa di Puji Syukur, bukan ditulis "veni creator Spiritus" melainkan "veni Creátor Spíritus".

Belajar dari kesalahan di masa lampau, saya mencoba membuat Veni Creátor Spíritus (klik untuk download) dengan memperhatikan aksentuasi, walau mungkin belum sempurna. Dengan memperhatikan aksentuasi pada nada-nada yang diberikan tekanan, dengan mudah pula bisa dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia sesuai terjemahan di Puji Syukur menjadi Datanglah Ya Roh Pencipta (klik untuk download).

Pola nyanyian tetap berusaha mengikuti bentuk tradisional, yakni menggunakan melodi yang sama pada setiap bait. Improvisasi dilakukan pada setiap bait.

Selain itu, dulu juga pernah membuat lagu tema Roh Kudus berjudul Roh Kudus, Datanglah yang syairnya berdasarkan sekuensia Pentakosta Veni Sancte Spiritus.

Silahkan didownload dan dicoba, semoga berkenan.

23 Mei 2011

Anima Christi (Jiwa Kristus)

Anima Christi by onggolukito

Pernah suatu waktu di gereja paroki saya, St. Robertus Bellarminus - Cililitan, doa ini (lihat PS 212) menjadi doa favorit yang sering didoakan bersama seluruh umat pada waktu sesudah komuni. Doa ini seakan menjadi respon umat atas Tubuh Kristus yang baru saja disambut.

Dan memang isi doa ini dapat dijadikan doa pribadi setelah menyambut komuni, karena lewat doa itu kita menyatakan iman akan Tubuh Kristus yang menyelamatkan dan Darah Kristus yang menyucikan, Yesus yang menyerahkan jiwa dan raga sebagai kurban kudus yang menguduskan kita, umat-Nya.

Dulu pernah saya buat lagu Jiwa Kristus (klik untuk download), beserta iringannya. Lagu ini masih menjadi favorit bagi koor Archangeli yang saya dan teman-teman bina di paroki. Aslinya, lagu itu dibuat dengan bahasa Latin, tapi rasanya dengan bahasa Indonesia lebih cocok.

Hari-hari belakangan ini saya buat sebuah versi lain, kali ini dengan bahasa Latin. Sudah dicoba menggunakan bahasa Indonesia tapi malah kurang cocok. Jadi, tetap memakai bahasa Latin: Anima Christi (klik untuk download).

Lagu ini dibuat dengan konsep bersahut-sahutan antara dua kelompok. Pada teks yang dapat didownload dibuat untuk paduan suara, tapi sebenarnya dapat juga dibuat lebih sederhana untuk dua kelompok wanita dan pria kemudian di bagian akhir (Et iube me... dst.) dinyanyikan bersama-sama. Rasanya cocok juga untuk pertemuan orang muda, sebagai alternatif lagu rohani sekaligus mengenal doa-doa Gereja dalam bahasa aslinya.

Teks lengkap:

Anima Christi sanctifica me
Corpus Christi salva me
Sanguis Christi inebria me
Aqua lateris Christi lava me
Passio Christi conforta me
O bone Jesus exaudi me
Intra tua vulnera absconde me
Ne permittas me separari a te
Ab hoste maligno defende me
In hora mortis meae voca me
Et iube me venire ad te
Ut cum sanctis tuis laudem te
in saecula saeculorum
Amen.

========================
Terjemahan dari PS 212:
Jiwa Kristus, kuduskanlah kami
Tubuh Kristus, selamatkanlah kami
Darah Kristus, sucikanlah kami
Air lambung Kristus, basuhlah kami
Sengsara Kristus, kuatkanlah kami
Yesus yang murah hati, luluskanlah doa kami
Dalam luka-luka-Mu sembunyikanlah kami
Jangan kami dipisahkan dari pada-Mu, Tuhan
Terhadap seteru yang curang lindungilah kami
Di waktu ajal terimalah kami
Supaya bersama para kudus
Kami memuji Engkau untuk selama-lamanya
Amin.

Semoga lagu ini dapat memperkaya khazanah nyanyian gerejani, khususnya nyanyian berbahasa Latin yang dibuat dengan konsep lebih modern. Bisa juga mendownload teks Anima Christi gregorian yang juga sederhana dan mudah dipelajari.

02 Mei 2011

Lagu-lagu Maria di blog ini

Dalam rangka bulan Maria, berikut ini adalah lagu-lagu bertema Maria baik yang saya buat sendiri, aransemen, atau sekedar menulis ulang, silahkan klik untuk download:
Untuk lagu-lagu ini bisa dinyanyikan pada perayaan-perayaan devosi. Penggunaan pada perayaan Ekaristi sebaiknya pada nyanyian penutup, sedangkan pada nyanyian pembuka, persembahan, dan komuni sebaiknya tetap menggunakan lagu dengan tema perayaan hari itu atau yang sesuai penggunaannya dengan bagian misa dimaksud.


03 Januari 2011

Lagu khas Katolik untuk BIA

Baru saja saya membuat menu baru di samping kanan halaman ini untuk memuat lagu-lagu Bina Iman Anak (BIA) yang saya buat. Ada empat lagu yang sudah saya buat, dijadikan dua file: Ave Maria & Regina Caeli dan Tanda Salib & Orang Kudus.

Lagu-lagu ini saya buat atas permintaan seorang pendamping BIA yang merasa prihatin karena minimnya lagu-lagu khas katolik untuk BIA. Semoga bermanfaat....

06 Desember 2010

Nyanyian Gregorian Berbahasa Latin untuk Perarakan Komuni

Teks ini berisi empat nyanyian gregorian dalam not angka yang bisa digunakan untuk mengiringi perarakan komuni atau adorasi kepada Sakramen Mahakudus:
1. Adoremus In Aeternum
2. Adoro Te Devote
3. Anima Christi
4. Ave Verum Corpus

Semuanya bisa download di sini. Saya sendiri sangat terkesan dengan Ave Verum Corpus yang sangat indah. Mungkin lagu ini yang akan saya pilih untuk tugas kami mendatang.

Selamat menikmati :D:D

30 November 2010

Veni, Veni Emmanuel

Pada masa adven seperti sekarang ini, selalu muncul pertanyaan yang sama kalau mempersiapkan tugas: "Nyanyi lagu apa ya?" Pertanyaan yang mengada-ada sebenarnya karena, di Puji Syukur sudah tersedia lagunya walau tidak banyak yang familiar.

Apalagi banyak teman-teman koor dimanapun yang sering bertanya "Ada lagu adven gak?" Pertanyaan yang sukar dijawab juga karena stok lagu tentang tema ini memang tidak banyak juga apalagi dibandingkan dengan tema Prapaskah misalnya, yang selain tema sengsara juga bisa mengambil tema pertobatan.

Untuk tugas minggu depan, saya memutuskan untuk membuat sebuah variasi tentang lagu adven kesukaan saya O Datanglah Imanuel dari PS 443. Setelah saya tuliskan teks not angka gregorian dalam bahasa Latin, saya juga buatkan lagu ini untuk paduan suara, dalam bahasa Latin, yang mudah-mudahan tidak terlalu sulit. Silahkan download di sini.

Semoga bermanfaat dan menambah pilihan lagu untuk masa adven ini.

22 November 2010

Lagu Gregorian Berbahasa Latin untuk Masa Adven

Di buku Puji Syukur, nyanyian untuk Masa Adven terdapat mulai nomor 436 sampai 450. Berarti untuk masa 4 minggu itu hanya tersedia 15 lagu untuk dipilih. Nomor 436 dan 437 serupa tapi tak sama karena liriknya sama, hanya biramanya yang berbeda dan ada tambahan refren pada nomor 437. Dari syair tersebut saya buat lagu sendiri: Kiranya Langit Terbelah.

Nyanyian berbirama ada delapan lagu (nomor 442-445 dan 447-450) dan sisanya adalah lagu resitatif (nomor 438, 439, 440, 441, 446).

Dari semua lagu tersebut, ada tiga lagu yang syairnya berasal dari teks berbahasa latin, namun sayangnya di Puji Syukur hanya tersedia bahasa Indonesia saja. Ketiga lagu itu adalah:
  1. PS 438 HAI LANGIT, TURUNKAN EMBUN yang aslinya berjudul Rorate Caeli Desuper.
  2. PS 439 PENCIPTA BINTANG SEMESTA yang aslinya berjudul Creator Alme Siderum.
  3. PS 442/443 O DATANGLAH IMANUEL yang aslinya berjudul Veni, Veni Emmanuel.
Guna menambah khazanah pilihan lagu untuk masa adven, saya berinisiatif menuliskan PS 438, 439, dan 443 dalam not angka dan bahasa Latin. Untuk PS 442 saya belum bisa menemukan sumber lain dalam notasi gregorian.

Untuk mendapatkan teks ketiga lagu tersebut dalam not angka dan bahasa Latin, anda bisa download di sini. Khusus Veni, Veni Emmanuel tampaknya memang ada berbagai versi urutan baitnya (seperti terlihat di 2 video paling bawah). Sumber yang saya pakai untuk mengetik teks ini adalah dari The Parish Book of Chant yang dikeluarkan oleh The Church Music Association of America.

Video Rorate Caeli :




Creator Alme Siderum:



Veni, Veni Emmanuel :



15 November 2010

Menyambut Masa Adven



Dulu waktu saya SD setiap masa adven selalu menyanyikan PS 436/437 Kiranya Langit Terbelah. Namun herannya setelah tumbuh besar saya menyadari bahwa koor-koor paroki jarang sekali menyanyikan lagu ini. Hal ini yang memancing saya sekitar 2 tahun lalu untuk membuat lagu yang syairnya saya ambil dari Kiranya Langit Terbelah ini, karena memang syairnya begitu indah, tentang penantian pada Sang Juruselamat.

Kiranya langit terbelah; ya Jurus'lamat datanglah,
bukalah surga segera, buanglah palang pintunya.

O, turun seperti embun, sirami ladang bumi-Mu;
curahkanlah anugerah, Raja yang adil, datanglah!

Hai bumi, kau terbukalah! Gunung, lembah menghijaulah!
Agar darimu bersemi Bunga selamat abadi.

Engkau dinanti dunia. Kedatangan-Mu kapankah?
Dari takhta-Mu turunlah; hiburkan kami yang resah.

Ya Surya Pagi yang cerah, biar fajar-Mu merekah;
mari, terbitlah cemerlang, halaulah kabut yang kelam.

Dirundung duka kemelut, kami menghadap pintu maut.
Umat-Mu, Tuhan, tuntunlah ke negeri sejahtera.

Di sana kami bersyukur memuliakan nama-Mu,
ya Penebus manusia, sampai selama-lamanya.


Kemarin tidak sengaja saya menemukan teks lagu ini, dan seketika langsung terpikir membuat versi acapella-nya, dengan memakai suara manusia untuk intro, sedangkan bagian lainnya tetap sama. Setelah utak-utik sana-sini, jadilah Kiranya Langit Terbelah versi acapella.

Selamat menikmati dan menjalani masa adven.

21 Oktober 2010

MENYIAPKAN LITURGI PERKAWINAN

Banyak orang yang bingung menyiapkan saat perkawinan mereka, karena banyak yang harus mereka urus baik menyangkut unsur-unsur pokok sebuah perkawinan, maupun unsur-unsur pendukungnya. Unsur-unsur pokok dalam sebuah perkawinan katolik adalah penerimaan Sakramen Perkawinan di hadapan pejabat Gereja, yang untuk menuju kesana pun ternyata harus melalui jalan yang sama sekali tidak mudah, dan seringkali membingungkan.

Terkadang banyak pasangan yang tidak terlalu memperdulikan unsur pokok ini, dan cenderung lebih memperhatikan unsur tambahan seperti resepsi dan bulan madu. Padahal tanpa yang pokok ini, yang tambahan tidak akan berarti apa-apa. Lewat yang pokok inilah cinta mereka disatukan oleh Tuhan sendiri.

Lewat tulisan ini saya ingin membagikan pengalaman saya kepada anda semua yang akan menikah atau diminta menjadi panitia perkawinan teman atau saudara anda. Pengalaman yang saya bagikan terbatas pada unsur-unsur pokok saja. Semoga tidak membuat anda tambah bingung.


APA YANG PERLU DISIAPKAN PERTAMA KALI

  1. Anda harus punya pasangan dulu yang akan anda ajak menikah. Disarankan: Pasangan ini harus berbeda kelamin dengan anda, dan harus berada dalam posisi bebas, alias masih lajang, atau sudah pernah menikah namun dimungkinkan oleh hukum Gereja untuk menikah lagi. Tidak disarankan: Pasangan dengan kelamin yang sama. Gereja Katolik sangat menentang perkawinan sejenis . Jangan pula menikahi anak di bawah umur, karena dapat membawa anda masuk penjara.
  2. Tentukan tanggal perkawinan anda dan romo yang akan memimpin liturgi perkawinan. Disarankan: Selama ini yang lazim dilakukan adalah misa khusus untuk perkawinan. Namun, Gereja memiliki beberapa aturan yang tidak memungkinkan pada hari-hari tertentu dilangsungkan misa perkawinan, yang terkadang tidak dipatuhi oleh para romo. Ada juga keuskupan tertentu yang melarang misa khusus untuk perkawinan, sehingga perkawinan dilangsungkan tanpa misa. Hal-hal seperti ini tentu perlu dikomunikasikan dengan romo yang akan memimpin perkawinan anda, atau romo paroki tempat anda domisili atau romo paroki tempat anda akan melangsungkan perkawinan. Terbuka pula kemungkinan melangsungkan perkawinan pada salah satu misa umat. Bisa juga dalam misa perkawinan memakai rumus bacaan dan doa hari Minggu supaya umat yang menghadiri perkawinan anda sekaligus memenuhi kewajiban misa Minggu. Sekali lagi, komunikasikan dengan romo paroki anda. Tidak disarankan: Menentukan tanggal perkawinan tanpa sebelumnya berkomunikasi dengan romo-romo tersebut di atas. Pernah terjadi sepasang calon pengantin menghadap romo, minta melangsungkan perkawinan pada tanggal tertentu. Ternyata pada tanggal tersebut jadwal perkawinan di gereja maupun jadwal romonya sendiri sudah penuh. Padahal calon pengantin ini sudah membooking gedung resepsi, catering, dekorasi, dll. Jadi sebelum mengurus unsur tambahan (resepsi dll) pastikan dulu unsur pokoknya terpenuhi dengan baik.
  3. Pilih gereja tempat melangsungkan perkawinan. Disarankan: Jika paroki anda sudah punya gedung gereja sendiri, pakailah itu saja. Terkadang ada pasangan yang memiliki memori tertentu di sebuah gereja kemudian memilih gereja tersebut. Atau bisa juga karena pertimbangan estetika dan keindahan, kemudian memilih gereja yang dapat memenuhinya. Seperti ini sama sekali tidak dilarang. Hanya juga perlu dipertimbangkan seberapa jauh lokasi gereja itu dari tempat domisili anda dan keluarga serta orang-orang yang akan anda undang untuk ikut menghadiri perkawinan anda. Jika terlalu jauh bukankah malah merepotkan? Tidak disarankan: Memilih gereja protestan, apalagi merayakan misa di situ.
  4. Penuhi semua persyaratan administrasi tanpa kecuali. Disarankan: Temui petugas sekretariat paroki untuk bertanya tentang apa saja yang harus dipenuhi dalam persiapan perkawinan. Sekretariat paroki tentu akan memberitahu langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh. Jika anda dan pasangan anda berbeda paroki atau bahkan berbeda keuskupan, sering-seringlah bertanya karena sangat mungkin lain paroki/keuskupan lain pula aturan administrasinya. Biasanya yang harus dipenuhi adalah: surat pengantar ketua lingkungan domisili, surat baptis yang diperbarui (minta ke paroki tempat dibaptis), mengikuti Kursus Persiapan Perkawinan (untuk ini juga ada syarat administrasi tertentu), fotocopy akta kelahiran, kartu keluarga dll, pas foto, dan setelah semuanya itu selesai baru memasuki tahap penyelidikan kanonik. Setelah penyelidikan kanonik, dan oleh romo yang memeriksa dinyatakan boleh menikah, baru nama anda dan pasangan anda akan diumumkan 3 minggu berturut-turut di gereja. Bila pasangan anda beda gereja atau beda agama, proses dan syaratnya tentu akan lebih banyak dari yang saya paparkan ini. Tidak disarankan: Bertanya kepada teman atau orang tua jika tidak tahu. Tanyakan langsung kepada sekretariat paroki. Ingat kata pepatah, “Malu bertanya sesat dijalan.”

JENIS PERAYAAN PERKAWINAN

Jika semua persyaratan administrasi sudah anda penuhi, saatnya memikirkan liturgi perkawinan. Perayaan liturgi yang baik adalah perayaan yang bisa menghasilkan buah yang baik. Menghasilkan buah berarti dalam perayaan itu siapa saja yang hadir dapat memetik manfaat dan dari situ membuat hidup rohaninya menjadi lebih baik.

Dalam perayaan liturgi perkawinan, buah yang baik ini diharapkan pertama-tama dipetik oleh pasangan yang menikah, kemudian baru seluruh umat yang hadir. Untuk menghasilkan buah yang baik, sebuah perayaan liturgi tentu harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya pula.

Ada alternatif apa saja untuk melangsungkan perayaan perkawinan?

  1. Penerimaan Sakramen Perkawinan dengan misa yang tidak memenuhi kewajiban hari Minggu
  2. Penerimaan Sakramen Perkawinan dengan misa yang memenuhi kewajiban hari Minggu
  3. Penerimaan Sakramen Perkawinan di tengah misa umat hari Minggu
  4. Penerimaan Sakramen Perkawinan tanpa misa

Untuk bisa memahami istilah-istilah di atas, perlu dijabarkan secara sederhana:

  • Bagian pokok dari misa adalah Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi, dengan Ritus Pembuka dan Ritus Penutup sebagai bagian pendukung.
  • Penerimaan Sakramen Perkawinan dengan misa (baik yang memenuhi maupun tidak memenuhi kewajiban hari Minggu, maupun di tengah misa umat hari minggu) tetap terdiri dari dua bagian pokok tersebut, dengan ditambahkan Liturgi Perkawinan di tengahnya. Sehingga susunannya menjadi Ritus Pembuka-Liturgi Sabda-Liturgi Perkawinan-Liturgi Ekaristi-Ritus Penutup.
  • Penerimaan Sakramen Perkawinan dengan misa yang tidak memenuhi kewajiban hari Minggu, berarti dalam perayaan tersebut semua doa, bacaan dan lagu memakai tema perkawinan. Kebanyakan perkawinan, khususnya di Jakarta, memakai jenis ini, dan dapat dilangsungkan pada hari apa saja kecuali hari-hari tertentu yang melarang dilangsungkan perkawinan.
  • Penerimaan Sakramen Perkawinan dengan misa yang memenuhi kewajiban hari Minggu, hanya bisa dilangsungkan pada hari Minggu, dengan jam khusus yang berbeda dari misa reguler. Berarti doa, bacaan, dan lagu menggunakan rumus misa hari Minggu tersebut. Salah satu bacaan dapat dipilih dengan tema perkawinan. Begitu juga lagu-lagu setelah berkat penutup dapat memakai lagu tema perkawinan.
  • Penerimaan Sakramen Perkawinan di tengah misa umat hari Minggu, berarti mengambil jam dimana misa biasa dilangsungkan, dengan semua doa, bacaan, dan lagu dari rumus misa hari itu. Setelah homili dilangsungkan Liturgi Perkawinan untuk mempelai yang menikah. Dan setelah itu misa seperti biasa.
  • Penerimaan Sakramen Perkawinan tanpa misa menghilangkan Liturgi Ekaristi, sehingga susunannya: Ritus Pembuka-Liturgi Sabda-Liturgi Pernikahan-Ritus Penutup.
  • Manapun jenis yang anda pilih tidak berpengaruh apapun terhadap Sakramen Perkawinan yang akan anda terima.

Apa saja bagian pokok dan pelengkap dari Liturgi Perkawinan?

Bagian pokok dari Liturgi Perkawinan adalah:

  1. Pernyataan kesediaan mempelai, bahwa pernikahan yang akan dilangsungkan sungguh dengan ikhlas hati, dan bersedia menjadi orang tua yang baik serta mendidik anak-anak secara katolik. Bentuk pernyataan sendiri dapat berupa tanya jawab, bisa juga dengan satu pernyataan utuh.
  2. Kesepakatan pernikahan, dimana kedua mempelai saling mengucapkan janji nikah. Pengucapan janji nikah ini boleh memilih dari bentuk yang ada:
    • Dalam bentuk pengambilan sumpah,
    • Saling berjabat tangan,
    • Tanya jawab.
  3. Peneguhan oleh imam, bahwa pernikahan yang dilangsungkan adalah pernikahan katolik yang sah.
  4. Doa untuk mempelai. Bagian ini dapat dipindahkan setelah Bapa Kami.

Bagian pelengkap dari Liturgi Pernikahan adalah:

  1. Pemberkatan dan pemasangan cincin
  2. Pemberkatan dan pemberian kitab suci, salib, rosario, patung rohani.
  3. Sungkem kepada orang tua

PETUGAS LITURGI

Setelah anda memilih alternatif mana yang anda pilih dan disetujui oleh romo, saatnya anda memilih dan menentukan petugas-petugas untuk membantu kelancaran, kekhidmatan dan keagungan pernikahan anda. Inilah petugas yang anda butuhkan:

1. Romo. Tentu saja setiap perayaan sakramen memerlukan romo. Anda bisa pilih romo paroki anda, romo yang dekat dengan anda, atau romo yang kebetulan masih keluarga anda, atau bahkan romo paroki tetangga yang tidak anda kenal. Manapun yang anda pilih tetap utamakan komunikasi.

2. Saksi. Untuk sahnya pernikahan katolik diperlukan dua orang saksi untuk menyaksikan pernikahan. Identitas saksi ini biasanya harus sudah jelas saat penyelidikan kanonik. Kehadiran saksi sesuai dokumen kanonik mutlak perlu, karena mereka nanti juga akan menandatangani dokumen tersebut. Saksi harus beragama katolik dan sebaiknya memiliki hidup berkeluarga yang baik dan patut dicontoh.

3. Kelompok koor. Manapun kelompok yang anda pilih, sebaiknya pertimbangkan faktor kedekatan anda/pasangan atau keluarga anda/pasangan dengan kelompok tersebut. Mereka yang punya faktor ini tentu akan bernyanyi dengan lebih berperasaan, bukan karena diberi sesuatu tapi karena ingin memberikan yang terbaik.

4. Pemain musik. Kebanyakan kelompok koor memiliki organis sendiri. Jika koor yang anda pilih sudah punya organis, anda tidak perlu repot memikirkan lagi. Tapi jika anda menginginkan lebih dari sekedar organis (misalnya orkes), anda perlu menyiapkan dana besar untuk menyewa pemain orkes.

5. Prodiakon. Pernahkah anda menghadiri misa pernikahan yang dihadiri banyak sekali umat, sementara romo sendirian membagikan komuni, antrian masih panjang tapi koor sudah kehabisan lagu? Jangan sampai ini terjadi pada pernikahan anda. Perhitungkan dengan cermat berapa kira-kira jumlah umat yang menghadiri pernikahan anda. Dan sekiranya cukup banyak, anda memerlukan prodiakon untuk membantu romo membagi komuni. Prodiakon tidak diperlukan jika umat yang hadir tidak terlalu banyak.

6. Misdinar / Putra Altar. Bagaimanapun bentuk perayaan yang anda inginkan, tetap memerlukan kehadiran seorang atau sepasang misdinar untuk membantu romo di panti imam.

7. Lektor. Setiap paroki pasti memiliki orang-orang yang dikhususkan untuk pelayanan sebagai lektor, yang bertugas membacakan bacaan pertama dan kedua dan kalau perlu, mazmur tanggapan. Idealnya merekalah yang bertugas sebagai pembaca bacaan pertama, sekalipun dalam perayaan pernikahan. Tugas ini bukanlah tugas adik atau kakak atau sepupu anda, yang belum tentu dapat membacakan dengan baik. Tugas ini adalah tugas lektor yang memang dilatih untuk itu. Sabda Allah yang dihidangkan kepada umat (tidak hanya anda sebagai pengantin) tentu perlu dihidangkan dengan sebaik-baiknya, dan bukan sembarangan. Sama seperti tidak semua orang boleh membagi komuni dalam Liturgi Ekaristi, begitu pula tidak semua orang boleh membaca Sabda Allah dalam Liturgi Sabda.

8. Koster. Jika anda menginginkan pernikahan yang agak beda dari yang sudah lazim dirayakan, sangat perlu dikoordinasikan dengan koster yang menyiapkan perlengkapan perayaan. Misalnya jika anda ingin sungkem tidak hanya kepada orang tua tapi juga kepada kakek nenek, tentu koster perlu menyiapkan kursi lebih banyak. Ingat pula bahwa terkadang koster juga mengoperasikan sound system gereja.

9. Penghias Altar. Ada paroki yang tidak mengijinkan dekorator profesional untuk menghias altar, hal ini dikarenakan hiasan altar juga bagian dari liturgi dan oleh karena itu juga perlu disiapkan dengan baik. Karena bunga itu juga tidak gratis, jika anda ingin lebih dari hiasan mingguan, juga perlu membayar lebih. Alangkah baiknya jika bunga pernikahan anda juga dapat dipakai untuk hiasan misa Minggu, hitung-hitung menyumbang untuk gereja.

10. Satpam/Penjaga Parkir. Di gereja tertentu, dimana berbagi ruang parkir dengan sekolah yang ada di sampingnya, persoalan parkir dan keamanan bisa menimbulkan masalah. Tanpa koordinasi, potensial terjadi penumpukan kendaraan atau bahkan mobil pengantin tidak bisa masuk pelataran gereja.

11. Wakil Keluarga. Wakil keluarga nantinya bertugas untuk menyerahkan pasangan pengantin kepada romo untuk diresmikan di awal perayaan pernikahan. Sebaiknya wakil keluarga ini dari kerabat dekat atau ketua lingkungan.

12. Petugas Persembahan. Jika anda menghendaki diadakan misa, maka perlu petugas pengantar persembahan. Idealnya yang dihantar adalah roti dan anggur saja. Jika pernikahan tanpa misa tidak perlu ada perarakan bahan persembahan.

13. Petugas Kolekte (fakultatif). Tidak semua paroki mengadakan kolekte saat perayaan pernikahan di jam khusus. Maka komunikasikan dengan romo paroki tempat dilangsungkan pernikahan.

14. Koordinator liturgi. Sekalipun anda menyiapkan segala sesuatunya dengan matang, pada saat pernikahan, anda berada di depan altar, di situ saja dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi jika terjadi sesuatu. Untuk itu anda membutuhkan seseorang atau panitia kecil yang bertugas untuk mencek segala sesuatu yang sudah anda siapkan. Misalnya koornya sudah siap atau belum, saksi apakah sudah hadir, sound system apakah sudah siap, dll. Orang seperti ini haruslah yang berpengalaman menangani kegiatan liturgi, misalnya prodiakon atau seksi liturgi lingkungan.

PERLENGKAPAN

Selain menentukan petugas, anda juga perlu menyiapkan benda apa saja yang dibutuhkan untuk perayaan pernikahan anda. Biasanya dalam setiap pernikahan ada barang-barang ini:

Disiapkan koster:

  • Wireless; Terkadang masalah sound system berpengaruh terhadap khidmatnya suatu perayaan. Jumlah microphone / wireless yang terbatas bisa mengganggu juga. Untuk itu tanyakan ke koster bisa menyediakan berapa microphone / wireless untuk liturgi pernikahan. Jumlah yang ideal adalah 3 buah: satu untuk romo, satu untuk pengantin pria dan satu lagi untuk pengantin wanita. Namun bisa juga 2 buah saja: satu untuk romo dan satu lagi bergantian pengantin pria dengan wanita.
  • Tempat air suci dan hisop; Seperti lazimnya perayaan pernikahan ada pemberkatan benda-benda rohani yang diperciki dengan air suci.
  • Bahan persembahan Piala dan tempat anggur; Sama seperti misa hari minggu. Jika anda ingin melibatkan lebih banyak petugas pengantar persembahan, anda juga dapat meminta sibori untuk dihantar saat persembahan.

Disiapkan pengantin

  • Cincin
  • Kitab Suci, Salib, Rosario
  • Buku Panduan; walaupun tidak harus ada, namun bisa sangat membantu pengantin maupun umat yang hadir. Sebaiknya isi buku panduan ini diambil dari teks resmi dan disetujui oleh romo yang akan memimpin perayaan.
  • Lilin untuk doa kepada Bunda Maria

PEMILIHAN LAGU

Hendaknya sungguh dihindarkan pemilihan lagu-lagu profan yang dinyanyikan artis-artis pop. Gunakanlah lagu liturgis yang memang diciptakan untuk keperluan liturgi, atau lagu-lagu yang syairnya diambil dari Alkitab atau sumber-sumber liturgi. Pemilihan lagu yang sembarangan tidak hanya mencederai kualitas perayaan, tapi juga menjadi contoh yang tidak baik bagi umat yang hadir. Ingat, fokus perayaan pernikahan bukan hanya pada dua insan yang hendak menikah, tapi juga Allah yang mempersatukan, sehingga lagu-lagunya pun harus senantiasa terarah kepada Allah Bapa yang mempersatukan itu.

PEMILIHAN BACAAN

Berikut ini pilihan bacaan untuk perayaan pernikahan :

TEMA 1 PUJIAN CINTA

BACAAN I:

Pilihan 1:Pembacaan dari kitab Kidung Agung 2:8-10.14.16a; 8:6-7a
Pilihan 2: Pembacaan dari surat pertama rasul Yohanes: 4:7-12
Pilihan 3: Pembacaan dari surat pertama rasul Paulus kepada umat di Korintus 12:31-13:8a

BACAAN INJIL :

Pilihan 1: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Yohanes 15:9-12 Pilihan 2: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Matius 22:35-40

TEMA 2 PERJANJIAN SETIA

BACAAN I:

Pilihan 1: Pembacaan dari kitab nabi Yeremia 31:31-32a.33-34a
Pilihan 2: Pembacaan dari surat rasul Paulus kepada umat di Efesus 5:2a.21-33
Pilihan 3: Pembacaan dari surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 8:31b-35.37-39.
Pilihan 4: Pembacaan dari kitab Wahyu 19:1-9a

BACAAN INJIL : Inilah Injil Yesus Kristus menurut santo Matius 19:3-6

TEMA 3 KEBAHAGIAAN ITU BERKAT TUHAN DAN TANGGUNGJAWAB KITA

BACAAN I:

Pilihan 1: Pembacaan dari kitab Putera Sirakh 26:14.16-21
Pilihan 2: Pembacaan dari kitab Kejadian: 24:48-51.58-67
Pilihan 3: Pembacaan dari kitab Tobit: 8:5-10
Pilihan 4: Pembacaan dari surat rasul Paulus kepada umat di Kolose 3:12-17
Pilihan 5: Pembacaan dari surat pertama rasul Yohanes 3:18-24

BACAAN INJIL :

Pilihan 1: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Yohanes 15:12-16
Pilihan 2: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Yohanes 2:1-11


TEMA 4 CINTA MEMPERSATUKAN

BACAAN I:

Pilihan 1: Pembacaan dari kitab Kejadian 2:18-24
Pilihan 2:Pembacaan dari kitab Tobit 7:9c-10.11c-17
Pilihan 3: Pembacaan dari surat pertama rasul Petrus 3:1-9

BACAAN INJIL :

Pilihan 1: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Yohanes 17:20-26
Pilihan 2: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Markus 10:6-9

TEMA 5: CINTA BERKURBAN

BACAAN I:

Pilihan 1: Pembacaan dari kitab Kejadian 1:26-28.31a
Pilihan 2: Pembacaan dari surat rasul Paulus kepada umat di Roma 12:1-2.9-18
Pilihan 3: Pembacaan dari surat pertama rasul Paulus kepada umat di Korintus 6:13c-15a.17-20

BACAAN INJIL :

Pilihan 1: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Matius 5:13-16
Pilihan 2: Inilah Injil Yesus Kristus menurut santo Matius 7:21.24-29
Pilihan 3: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Matius 5:1-12a


PERAYAAN PERNIKAHAN

Tinggal satu hal yang mungkin paling ribet, namun krusial, yaitu bagaimana perayaan berjalan. Berikut ini saya sajikan perincian perayaan pernikahan mulai dari awal sampai akhir:

Persiapan sebelum perayaan

MC memberikan petunjuk

Petunjuk apa yang diberikan? Patut diingat bahwa dalam perayaan pernikahan, yang hadir di gereja tidak hanya yang katolik saja, tapi juga terkadang anggota keluarga non katolik. Terkadang mereka tidak tahu sikap yang wajar di dalam gereja, dan untuk itu perlu diberitahukan. Pengumuman supaya jangan makan minum di dalam gereja, mematikan handphone, atau menjaga ketenangan tetap perlu diumumkan sebelum perayaan berlangsung. Selain itu juga perlu diumumkan agar umat mengikuti tata gerak yang lazim berlaku, tidak hanya sebagai penonton, tapi juga turut aktif lewat tata gerak dan jawaban umat.

Penyambutan dan penyerahan pengantin

Ada dua model acara ini:

Pertama, penyambutan di pintu gereja, dimana imam dan misdinar berjalan ke pintu untuk menyambut mempelai, kemudian semuanya kirab menuju altar. Kalau cara ini yang dipilih, penyerahan dari wakil keluarga dilakukan di pintu gereja.

Kedua, imam dan pengantin pria menunggu di bawah panti imam, kemudian pengantin wanita berjalan masuk didampingi ayah atau walinya. Kalau cara ini yang dipilih, penyerahan dari wakil keluarga dilakukan setibanya pengantin wanita di bawah panti imam.

Selain itu dalam acara ini juga lazim dilakukan pemercikan air suci, yang juga tidak apa-apa jika tidak dilakukan.

RITUS PEMBUKA

Tanda salib dan salam

Pengantin dan umat berdiri.

Pengantar oleh imam

Tobat

Seperti halnya misa pada umumnya, cara tobat bisa bermacam-macam, bisa dengan Saya mengaku, mendaraskan mazmur, lagu Tuhan kasihanilah kami yang diselingi doa, bisa juga pemercikan air suci (Asperges Me)

Kemuliaan (jika menggunakan rumus misa Minggu)

Doa Pembuka

Pengantin dan umat berdiri

LITURGI SABDA

Bacaan Pertama

Pengantin dan umat duduk.

Mazmur Tanggapan

Sekarang ini sudah lazim mengganti mazmur tanggapan dengan lagu antar bacaan. Kebiasaan ini sungguh tidak tepat. Mazmur tanggapan adalah bagian pokok dari liturgi sabda, dan karenanya tetap perlu dinyanyikan atau didaraskan. Memang sampai saat ini masih terasa aneh jika menyanyikan mazmur tanggapan, namun perasaan aneh itu hanya karena tidak biasa. Pengantin dapat memilih lagu mazmur tanggapan yang akrab di telinga dan siapapun pasti suka, seperti PS 646 Tuhanlah Gembalaku dan PS 677 Nyanyikanlah Nyanyian Baru. Juga bisa dipilih dari buku Mazmur Tanggapan yang diterbitkan KWI. Lagu-lagu ini dapat menjadi alternatif sementara sampai KWI mengeluarkan buku nyanyian mazmur untuk pernikahan.

Bacaan Kedua (jika menggunakan rumus misa Minggu)

Bait Pengantar Injil

Pengantin dan umat berdiri.

Bait Pengantar Injil pada hakikatnya harus dinyanyikan. Pengantin dapat meminta koor menyediakan solis untuk menyanyikan Alleluya, kemudian ayatnya diambil dari salah satu ayat Injil yang akan dibacakan.

Bacaan Injil

Homili

Pengantin dan umat duduk.

Walaupun bagi pengantin pernikahan adalah sekali seumur hidup, terkadang bagi romo hanya rutinitas belaka sehingga tidak terlalu istimewa. Sehingga ada romo yang setiap menyampaikan homili saat pernikahan selalu sama. Ada romo yang setiap homili selalu menanyakan ketemu di mana, berapa tahun pacaran, dll, kemudian ditutup dengan nasihat kalau ada masalah coba kembali ke tempat pertama bertemu. Selalu seperti itu homilinya.

Maka pengantin dapat meminta kepada romo untuk memberikan homili sesuai bacaan yang telah mereka pilih, agar melalui bacaan dan homili, mereka sungguh dapat memetik buah sebagai bekal perjalanan hidup berkeluarga.

LITURGI PERKAWINAN

Mohon restu orang tua (fakultatif)

Setiap pasangan pengantin maupun orang tua tentu menginginkan upacara sungkeman ini dilangsungkan dengan khidmat dan berkesan. Namun terkadang orang tua lupa maupun pengantin lupa, bahwa acara ini bukanlah termasuk inti perayaan, sehingga tidak ada alasan untuk berlama-lama pada saat ini. Terkadang orang tua memberikan nasihat-nasihat kepada anaknya yang akan menikah. Walaupun tidak sama sekali salah, pemberian nasihat yang terlalu lama bisa mengganggu juga. Berikanlah nasihat secukupnya, bila ingin panjang lebar bisa dilakukan di rumah atau dalam acara yang tersendiri.

Pernyataan mempelai

Pengantin berdiri didampingi para saksi, umat duduk.

Kesepakatan pernikahan / Janji Nikah

Umat berdiri.

Cara manapun yang dipilih (tanya jawab, bentuk sumpah, atau saling berjabat tangan) tetaplah sah, sehingga pengantin perlu memutuskan cara yang paling sesuai dan cocok. Walau demikian, menurut hemat saya, cara saling berjabat tangan adalah cara yang paling pas, karena dengan cara ini memungkinkan keduanya untuk saling menatap satu dengan yang lain sehingga cara ini dapat melibatkan mereka secara emosional. Selain itu karena pertimbangan praktis, dengan cara ini fotografer memiliki sudut pengambilan gambar yang lebih artistik.

Penerimaan Kesepakatan pernikahan

Doa untuk mempelai

Baik penerimaan kesepakatan pernikahan maupun doa untuk mempelai sebaiknya mengunakan rumus yang sudah ada.

Pemberkatan dan pengenaan cincin (fakultatif)

Pemberkatan dan pemberian kitab suci, salib dan rosario (fakultatif)

Syahadat (jika menggunakan rumus misa Minggu)

Doa Umat

Dalam doa umat hendaknya didoakan ujud-ujud bagi kepentingan Gereja dan umat setempat, juga bagi kedua mempelai, orang tua dan keluarga, serta pihak-pihak yang sudah membantu jalannya perayaan.

Bila tanpa misa, setelah Doa Umat langsung disambung doa Bapa Kami, doa penutup lalu Ritus Penutup.

LITURGI EKARISTI

Perarakan Persembahan

Bahan persembahan yang sebenarnya adalah roti dan anggur, pada saat ini juga dapat dihantar persembahan untuk orang miskin. Roti dan anggur nantinya akan dikonsekrir menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Kebanyakan peraya menambah bahan lain seperti buah, bunga, atau lilin yang sesungguhnya tidak punya nilai liturgi apapun. Buah biasanya akan diberikan kepada romo yang memimpin perayaan, bunga adalah bahan dekorasi bukan persembahan, lilin sedianya sudah ada di altar.

Pengantin dapat meminta siapa pun untuk menjadi petugas pengantar persembahan, perlu diperhatikan kesiapan mereka. Jangan sampai ketidaksiapan mengakibatkan perayaan menjadi kurang khidmat.

Persiapan Persembahan – Anakdomba Allah seperti misa biasa.

Hanya perlu diperhatikan pada bagian salam damai, seringkali pengantin dan keluarga ingin menyalami semua kerabat dan sahabat yang hadir. Seperti ini menciptakan suasana yang gaduh dan tidak khidmat. Pengantin, keluarga dan umat yang hadir cukup memberikan salam damai kepada orang-orang yang posisinya terdekat.

Penerimaan Komuni

Jika anda ingin menerima komuni dalam dua rupa roti dan anggur, ada yang perlu anda ketahui. Terkadang masih ada romo yang melanggar ketentuan dasar mengenai komuni dua rupa dimana awam tidak boleh mengambil hosti sendiri apalagi kemudian mencelupkan sendiri. Tidak boleh juga pengantin saling menyuapi Tubuh dan Darah Kristus. Beritahukanlah hal ini kepada romo pemimpin perayaan, mengingat belum semua romo paham aturan ini. Dengan mentaati peraturan, anda sudah memberikan penghormatan yang pantas kepada Sakramen Mahakudus. Bila perlu rujukan tentang aturan bisa lihat di http://www.imankatolik.or.id/kvii.php?d=Redemptionis+Sacramentum&q=100-107

Doa Sesudah Komuni

Pengantin dan umat berdiri

RITUS PENUTUP

Doa Penutup (khusus perayaan pernikahan tanpa misa)

Pengumuman dan sambutan

Berkat Penutup

Doa kepada Bunda Maria

Penandatanganan Berkas Kanonik

Foto Bersama

Sumber:

Pengikut