Tahun ini kebagian tugas Hari Raya Pentakosta. Lagu wajibnya jelas Veni Creator Spiritus yang ada di PS 565/566, juga ada Utuslah Roh-Mu ya Tuhan untuk mazmur tanggapan. Selain itu rasanya tidak banyak pilihan yang 'enak' walaupun sebenarnya cukup banyak juga.
Banyak kelompok koor mencari lagu baru untuk dijadikan alternatif, pertama karena stok yang ada dirasa "kurang menantang" sehingga dibutuhkan penyegaran. Dalam banyak kasus, kurangnya tantangan ini bisa ditangkal dengan mengaransemen ulang lagu yang sudah ada agar lebih fresh. Bisa juga dengan mencari versi asli dari lagu yang sudah ada, seperti O Esca Viatorum yang merupakan versi asli dari PS 434 Santapan Peziarah, atau Veni Veni Emmanuel yang merupakan versi asli PS 443 O Datanglah Imanuel.
Cara lainnya adalah membuat lagu baru dengan menggunakan syair yang sudah ada, dan inilah yang saya lakukan kali ini. Berdasar pengalaman menggunakan syair bahasa Latin, biasanya akan menemukan kesulitan ketika ingin dibuat versi bahasa Indonesia, atau sebaliknya. Hal ini terjadi karena ketika membuat tidak memperhatikan aksentuasi kata. Aksentuasi ternyata tidak bisa diabaikan dalam proses pembuatan lagu karena sangat berperan pada penekanan sukukata pada kata-kata penting yang akan berpengaruh pada kejelasan artikulasi ketika dinyanyikan.
Dalam bahasa Indonesia memang tidak banyak orang yang paham bagaimana aksentuasi yang tepat, namun dalam bahasa Latin hal ini lebih mudah diketahui dengan penulisan tanda petik ( ' ) di atas huruf vokal pada sukukata yang mendapat penekanan. Maka kita bisa melihat alasan kenapa di Puji Syukur, bukan ditulis "veni creator Spiritus" melainkan "veni Creátor Spíritus".
Belajar dari kesalahan di masa lampau, saya mencoba membuat Veni Creátor Spíritus (klik untuk download) dengan memperhatikan aksentuasi, walau mungkin belum sempurna. Dengan memperhatikan aksentuasi pada nada-nada yang diberikan tekanan, dengan mudah pula bisa dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia sesuai terjemahan di Puji Syukur menjadi Datanglah Ya Roh Pencipta (klik untuk download).
Pola nyanyian tetap berusaha mengikuti bentuk tradisional, yakni menggunakan melodi yang sama pada setiap bait. Improvisasi dilakukan pada setiap bait.
Selain itu, dulu juga pernah membuat lagu tema Roh Kudus berjudul Roh Kudus, Datanglah yang syairnya berdasarkan sekuensia Pentakosta Veni Sancte Spiritus.
Silahkan didownload dan dicoba, semoga berkenan.
Selamat datang di blog ini, semoga menemukan apa yang dicari. Hampir semua lagu di sini dapat dinyanyikan untuk Liturgi Gereja Katolik. Perlu diingat bahwa semua lagu yang saya ciptakan sendiri BELUM mendapat imprimatur dari otoritas berwenang, sehingga jika ingin menggunakan lagu-lagu ini khususnya untuk misa, sebaiknya minta ijin dari pastor yang akan memimpin misa.
25 Mei 2011
23 Mei 2011
Anima Christi (Jiwa Kristus)
Anima Christi by onggolukito
Pernah suatu waktu di gereja paroki saya, St. Robertus Bellarminus - Cililitan, doa ini (lihat PS 212) menjadi doa favorit yang sering didoakan bersama seluruh umat pada waktu sesudah komuni. Doa ini seakan menjadi respon umat atas Tubuh Kristus yang baru saja disambut.
Dan memang isi doa ini dapat dijadikan doa pribadi setelah menyambut komuni, karena lewat doa itu kita menyatakan iman akan Tubuh Kristus yang menyelamatkan dan Darah Kristus yang menyucikan, Yesus yang menyerahkan jiwa dan raga sebagai kurban kudus yang menguduskan kita, umat-Nya.
Dulu pernah saya buat lagu Jiwa Kristus (klik untuk download), beserta iringannya. Lagu ini masih menjadi favorit bagi koor Archangeli yang saya dan teman-teman bina di paroki. Aslinya, lagu itu dibuat dengan bahasa Latin, tapi rasanya dengan bahasa Indonesia lebih cocok.
Hari-hari belakangan ini saya buat sebuah versi lain, kali ini dengan bahasa Latin. Sudah dicoba menggunakan bahasa Indonesia tapi malah kurang cocok. Jadi, tetap memakai bahasa Latin: Anima Christi (klik untuk download).
Lagu ini dibuat dengan konsep bersahut-sahutan antara dua kelompok. Pada teks yang dapat didownload dibuat untuk paduan suara, tapi sebenarnya dapat juga dibuat lebih sederhana untuk dua kelompok wanita dan pria kemudian di bagian akhir (Et iube me... dst.) dinyanyikan bersama-sama. Rasanya cocok juga untuk pertemuan orang muda, sebagai alternatif lagu rohani sekaligus mengenal doa-doa Gereja dalam bahasa aslinya.
Teks lengkap:
Anima Christi sanctifica me
Corpus Christi salva me
Sanguis Christi inebria me
Aqua lateris Christi lava me
Passio Christi conforta me
O bone Jesus exaudi me
Intra tua vulnera absconde me
Ne permittas me separari a te
Ab hoste maligno defende me
In hora mortis meae voca me
Et iube me venire ad te
Ut cum sanctis tuis laudem te
in saecula saeculorum
Amen.
========================
Terjemahan dari PS 212:
Jiwa Kristus, kuduskanlah kami
Tubuh Kristus, selamatkanlah kami
Darah Kristus, sucikanlah kami
Air lambung Kristus, basuhlah kami
Sengsara Kristus, kuatkanlah kami
Yesus yang murah hati, luluskanlah doa kami
Dalam luka-luka-Mu sembunyikanlah kami
Jangan kami dipisahkan dari pada-Mu, Tuhan
Terhadap seteru yang curang lindungilah kami
Di waktu ajal terimalah kami
Supaya bersama para kudus
Kami memuji Engkau untuk selama-lamanya
Amin.
Semoga lagu ini dapat memperkaya khazanah nyanyian gerejani, khususnya nyanyian berbahasa Latin yang dibuat dengan konsep lebih modern. Bisa juga mendownload teks Anima Christi gregorian yang juga sederhana dan mudah dipelajari.
Pernah suatu waktu di gereja paroki saya, St. Robertus Bellarminus - Cililitan, doa ini (lihat PS 212) menjadi doa favorit yang sering didoakan bersama seluruh umat pada waktu sesudah komuni. Doa ini seakan menjadi respon umat atas Tubuh Kristus yang baru saja disambut.
Dan memang isi doa ini dapat dijadikan doa pribadi setelah menyambut komuni, karena lewat doa itu kita menyatakan iman akan Tubuh Kristus yang menyelamatkan dan Darah Kristus yang menyucikan, Yesus yang menyerahkan jiwa dan raga sebagai kurban kudus yang menguduskan kita, umat-Nya.
Dulu pernah saya buat lagu Jiwa Kristus (klik untuk download), beserta iringannya. Lagu ini masih menjadi favorit bagi koor Archangeli yang saya dan teman-teman bina di paroki. Aslinya, lagu itu dibuat dengan bahasa Latin, tapi rasanya dengan bahasa Indonesia lebih cocok.
Hari-hari belakangan ini saya buat sebuah versi lain, kali ini dengan bahasa Latin. Sudah dicoba menggunakan bahasa Indonesia tapi malah kurang cocok. Jadi, tetap memakai bahasa Latin: Anima Christi (klik untuk download).
Lagu ini dibuat dengan konsep bersahut-sahutan antara dua kelompok. Pada teks yang dapat didownload dibuat untuk paduan suara, tapi sebenarnya dapat juga dibuat lebih sederhana untuk dua kelompok wanita dan pria kemudian di bagian akhir (Et iube me... dst.) dinyanyikan bersama-sama. Rasanya cocok juga untuk pertemuan orang muda, sebagai alternatif lagu rohani sekaligus mengenal doa-doa Gereja dalam bahasa aslinya.
Teks lengkap:
Anima Christi sanctifica me
Corpus Christi salva me
Sanguis Christi inebria me
Aqua lateris Christi lava me
Passio Christi conforta me
O bone Jesus exaudi me
Intra tua vulnera absconde me
Ne permittas me separari a te
Ab hoste maligno defende me
In hora mortis meae voca me
Et iube me venire ad te
Ut cum sanctis tuis laudem te
in saecula saeculorum
Amen.
========================
Terjemahan dari PS 212:
Jiwa Kristus, kuduskanlah kami
Tubuh Kristus, selamatkanlah kami
Darah Kristus, sucikanlah kami
Air lambung Kristus, basuhlah kami
Sengsara Kristus, kuatkanlah kami
Yesus yang murah hati, luluskanlah doa kami
Dalam luka-luka-Mu sembunyikanlah kami
Jangan kami dipisahkan dari pada-Mu, Tuhan
Terhadap seteru yang curang lindungilah kami
Di waktu ajal terimalah kami
Supaya bersama para kudus
Kami memuji Engkau untuk selama-lamanya
Amin.
Semoga lagu ini dapat memperkaya khazanah nyanyian gerejani, khususnya nyanyian berbahasa Latin yang dibuat dengan konsep lebih modern. Bisa juga mendownload teks Anima Christi gregorian yang juga sederhana dan mudah dipelajari.
02 Mei 2011
Lagu-lagu Maria di blog ini
Dalam rangka bulan Maria, berikut ini adalah lagu-lagu bertema Maria baik yang saya buat sendiri, aransemen, atau sekedar menulis ulang, silahkan klik untuk download:
- Ave Maria (Onggo Lukito)
- Ave Maris Stella (Onggo Lukito)
- Ave Regina Caelorum (Onggo Lukito); catatan: Tema lagu ini cocok dinyanyikan setelah Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah, 2 Februari sampai akhir Masa Prapaskah.
- Bunda Maria, Doakan Kami (Onggo Lukito)
- Bunda Yang Berduka (Onggo Lukito); catatan: Syair lagu ini diambil dari Stabat Mater, dan cocok dinyanyikan pada masa Prapaskah atau Jumat Agung.
- Salve Mater (Onggo Lukito); catatan: Sejauh ini belum ada terjemahannya.
- Ave Maria (Caccini)
- Ave Maria (Bruckner)
- Ave Maria (Bach-Gounod)
- Ya Namamu Maria
Langganan:
Postingan (Atom)