Pada masa adven seperti sekarang ini, selalu muncul pertanyaan yang sama kalau mempersiapkan tugas: "Nyanyi lagu apa ya?" Pertanyaan yang mengada-ada sebenarnya karena, di Puji Syukur sudah tersedia lagunya walau tidak banyak yang familiar.
Apalagi banyak teman-teman koor dimanapun yang sering bertanya "Ada lagu adven gak?" Pertanyaan yang sukar dijawab juga karena stok lagu tentang tema ini memang tidak banyak juga apalagi dibandingkan dengan tema Prapaskah misalnya, yang selain tema sengsara juga bisa mengambil tema pertobatan.
Untuk tugas minggu depan, saya memutuskan untuk membuat sebuah variasi tentang lagu adven kesukaan saya O Datanglah Imanuel dari PS 443. Setelah saya tuliskan teks not angka gregorian dalam bahasa Latin, saya juga buatkan lagu ini untuk paduan suara, dalam bahasa Latin, yang mudah-mudahan tidak terlalu sulit. Silahkan download di sini.
Semoga bermanfaat dan menambah pilihan lagu untuk masa adven ini.
Selamat datang di blog ini, semoga menemukan apa yang dicari. Hampir semua lagu di sini dapat dinyanyikan untuk Liturgi Gereja Katolik. Perlu diingat bahwa semua lagu yang saya ciptakan sendiri BELUM mendapat imprimatur dari otoritas berwenang, sehingga jika ingin menggunakan lagu-lagu ini khususnya untuk misa, sebaiknya minta ijin dari pastor yang akan memimpin misa.
30 November 2010
22 November 2010
Lagu Gregorian Berbahasa Latin untuk Masa Adven
Di buku Puji Syukur, nyanyian untuk Masa Adven terdapat mulai nomor 436 sampai 450. Berarti untuk masa 4 minggu itu hanya tersedia 15 lagu untuk dipilih. Nomor 436 dan 437 serupa tapi tak sama karena liriknya sama, hanya biramanya yang berbeda dan ada tambahan refren pada nomor 437. Dari syair tersebut saya buat lagu sendiri: Kiranya Langit Terbelah.
Nyanyian berbirama ada delapan lagu (nomor 442-445 dan 447-450) dan sisanya adalah lagu resitatif (nomor 438, 439, 440, 441, 446).
Dari semua lagu tersebut, ada tiga lagu yang syairnya berasal dari teks berbahasa latin, namun sayangnya di Puji Syukur hanya tersedia bahasa Indonesia saja. Ketiga lagu itu adalah:
Untuk mendapatkan teks ketiga lagu tersebut dalam not angka dan bahasa Latin, anda bisa download di sini. Khusus Veni, Veni Emmanuel tampaknya memang ada berbagai versi urutan baitnya (seperti terlihat di 2 video paling bawah). Sumber yang saya pakai untuk mengetik teks ini adalah dari The Parish Book of Chant yang dikeluarkan oleh The Church Music Association of America.
Video Rorate Caeli :
Creator Alme Siderum:
Veni, Veni Emmanuel :
Nyanyian berbirama ada delapan lagu (nomor 442-445 dan 447-450) dan sisanya adalah lagu resitatif (nomor 438, 439, 440, 441, 446).
Dari semua lagu tersebut, ada tiga lagu yang syairnya berasal dari teks berbahasa latin, namun sayangnya di Puji Syukur hanya tersedia bahasa Indonesia saja. Ketiga lagu itu adalah:
- PS 438 HAI LANGIT, TURUNKAN EMBUN yang aslinya berjudul Rorate Caeli Desuper.
- PS 439 PENCIPTA BINTANG SEMESTA yang aslinya berjudul Creator Alme Siderum.
- PS 442/443 O DATANGLAH IMANUEL yang aslinya berjudul Veni, Veni Emmanuel.
Untuk mendapatkan teks ketiga lagu tersebut dalam not angka dan bahasa Latin, anda bisa download di sini. Khusus Veni, Veni Emmanuel tampaknya memang ada berbagai versi urutan baitnya (seperti terlihat di 2 video paling bawah). Sumber yang saya pakai untuk mengetik teks ini adalah dari The Parish Book of Chant yang dikeluarkan oleh The Church Music Association of America.
Video Rorate Caeli :
Creator Alme Siderum:
Veni, Veni Emmanuel :
15 November 2010
Menyambut Masa Adven
Dulu waktu saya SD setiap masa adven selalu menyanyikan PS 436/437 Kiranya Langit Terbelah. Namun herannya setelah tumbuh besar saya menyadari bahwa koor-koor paroki jarang sekali menyanyikan lagu ini. Hal ini yang memancing saya sekitar 2 tahun lalu untuk membuat lagu yang syairnya saya ambil dari Kiranya Langit Terbelah ini, karena memang syairnya begitu indah, tentang penantian pada Sang Juruselamat.
Kiranya langit terbelah; ya Jurus'lamat datanglah,
bukalah surga segera, buanglah palang pintunya.
O, turun seperti embun, sirami ladang bumi-Mu;
curahkanlah anugerah, Raja yang adil, datanglah!
Hai bumi, kau terbukalah! Gunung, lembah menghijaulah!
Agar darimu bersemi Bunga selamat abadi.
Engkau dinanti dunia. Kedatangan-Mu kapankah?
Dari takhta-Mu turunlah; hiburkan kami yang resah.
Ya Surya Pagi yang cerah, biar fajar-Mu merekah;
mari, terbitlah cemerlang, halaulah kabut yang kelam.
Dirundung duka kemelut, kami menghadap pintu maut.
Umat-Mu, Tuhan, tuntunlah ke negeri sejahtera.
Di sana kami bersyukur memuliakan nama-Mu,
ya Penebus manusia, sampai selama-lamanya.
Kemarin tidak sengaja saya menemukan teks lagu ini, dan seketika langsung terpikir membuat versi acapella-nya, dengan memakai suara manusia untuk intro, sedangkan bagian lainnya tetap sama. Setelah utak-utik sana-sini, jadilah Kiranya Langit Terbelah versi acapella.
Selamat menikmati dan menjalani masa adven.
Langganan:
Postingan (Atom)