Berhubung ada banyak pertanyaan tentang bagaimana mengetik teks notasi angka, saya bagikan caranya.
Teks yang saya ketik selama ini menggunakan MS Word. Ada juga penulis lain yang menggunakan Excel, tapi saya lebih cocok dengan word. Yang jelas, baik dengan Word ataupun Excel menggunakan font khusus (Walaupun ada juga yang tidak pakai font khusus, hanya jadinya lebih ribet). Selama ini saya pakai font notangka2.ttf buatan Joas Adiprasetya yang bisa anda dapatkan di sini. Jenis font lainnya yang penggunaannya mirip adalah buatan Henri Yulianto yang bisa anda dapatkan di sini. Keunggulan font ini adalah bisa membuat titik di atas dan di bawah angka, juga memberi tanda silang untuk kres atau mol.
Selain itu ada juga pengetikan notasi yang sudah dipakai KWI sejak lama, memanfaatkan sistem yang ada di Word tanpa font khusus. Terus terang saya belum menguasainya.
Bila anda ingin mulai belajar, mulailah terlebih dahulu dengan nyanyian unison dulu sebelum beranjak ke homofon atau polifon.
Nah sekarang mulai masuk ke pengetikannya....
Dulu, saya lebih banyak menggunakan spacebar untuk memberi jarak antar not, dan kadang-kadang memakai tabs. Akibatnya ketikan menjadi tidak rapi bila komposisinya kompleks, seperti misalnya nyanyian polifoni. Bila mengetik komposisi homofon (seperti kebanyakan aransemen Puji Syukur), bisa dibuat rapi.
Contoh aransemen sederhana dua suara bisa anda download di sini. Pastikan anda sudah install font notangka2 yang saya pakai. Teks ini sama sekali tidak memakai tabs karena posisi sejajar antara suara satu dan dua. Contoh lain aransemen empat suara, dengan sedikit tabs, karena masih homofon sekali bisa anda download di sini. Satu lagi contoh yang sedikit lebih ribet adalah teks Jiwa Kristus ini, arahkan kursor pada baris terakhir, anda akan melihat beberapa tab di situ untuk meratakan antara suara yang satu dengan yang lainnya.
Kalau anda sudah bisa melihat sedikit keribetannya untuk membuat teks dengan rapi, anda bisa juga lihat contoh teks Crucifixus ini: nyanyian polifoni delapan suara!
Itu cara yang lama, dengan banyak sekali spacebar.......
Beberapa minggu lalu saya ingat pernah mengedit teks lagu kiriman dari KWI (sebenarnya teks lagu yang saya buat yang dikirim balik untuk direvisi hehehe), dan menyadari bahwa cara yang saya pakai di atas itu tidak efektif. Singkat kata, KWI juga memakai tabs namun tidak memakai spacebar kecuali untuk penulisan syair.
Kira-kira begini. Sebelum mulai menginput notasi, dibuat dulu tab-tab stop position. Nantinya jarak nada yang satu ke nada berikutnya tinggal memakai tombol tab (tidak pakai spacebar), dan dijamin rapi. Jarak antar posisi tab stop bisa diatur sesuai teks yang hendak diketik atau berdasar selera. Contoh default sheet dengan tab stop position yang rapi bisa anda download di sini. Contoh terbaru yang sudah menggunakan cara ini adalah teks Oculi Omnium dan Mengasih Maria.
Bagaimana dengan garis-garis birama dan legato? Kalau saya memakai menu shapes yang sudah ada di Word. Hehehe.
Akhir kata, terus terang saja saya agak kesulitan membuat panduan seperti ini yang benar-benar jelas, karena memang susah. Saya bisa seperti ini dalam menulis karena terbiasa, istilahnya learning by doing. Bila anda menemui kesulitan, jangan segan untuk bertanya.
Selamat datang di blog ini, semoga menemukan apa yang dicari. Hampir semua lagu di sini dapat dinyanyikan untuk Liturgi Gereja Katolik. Perlu diingat bahwa semua lagu yang saya ciptakan sendiri BELUM mendapat imprimatur dari otoritas berwenang, sehingga jika ingin menggunakan lagu-lagu ini khususnya untuk misa, sebaiknya minta ijin dari pastor yang akan memimpin misa.
Tampilkan postingan dengan label notasi angka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label notasi angka. Tampilkan semua postingan
01 Februari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)