13 Juli 2012

Bila Tuhan Menyapa

Lagu ini sudah cukup lama beredar. Selain melodi lagunya yang menentramkan, syairnya pun tidak kalah menggugah. Di paroki saya, sering kali saya dengar lagu ini dinyanyikan koor-koor wilayah. Langsung saja, silahkan klik untuk download.

28 Juni 2012

Buku Nyanyian "LAUDATE DOMINUM - Seri Nyanyian untuk Komuni dan Upacara Penghormatan Sakramen Mahakudus"

Klik gambar untuk menuju halaman download.

Musik Liturgi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari perayaan Liturgi Suci. Dalam perjalanan waktu, musik liturgi tidak hanya berupa nyanyian gregorian atau polifoni suci saja, namun juga berkembang menjadi beragam bentuk, termasuk bentuk nyanyian yang telah mengalami proses inkulturasi. Gereja Katolik di Indonesia pun tidak lepas dari situasi ini. Lewat apa yang lazim dipakai sekarang, yakni Puji Syukur dan Madah Bakti, semakin nyata bahwa di sini pun musik liturgi mengalami perkembangan.

Namun sayangnya, kerap kali semangat perkembangan ini disalahartikan. Sering kali jenis nyanyian yang tidak dibuat untuk liturgi, dinyanyikan dalam perayaan Ekaristi tanpa mengindahkan pedoman yang telah ditetapkan. Pernah ada suatu masa, dan mungkin masih terus berlangsung, dimana kita semua bisa melihat banyak paduan suara yang gemar menyanyikan nyanyian rohani (dan bukan nyanyian liturgi) saat perayaan Ekaristi.

Situasi ini terjadi tentu bukan tanpa sebab. Selain pengetahuan liturgi para praktisi paduan suara yang masih sangat kurang, minimnya ketersediaan teks nyanyian liturgi juga berkontribusi terhadap situasi ini. Bahkan paduan suara yang sadar liturgi pun kerap kali kesulitan memperoleh partitur nyanyian yang liturgis. Umumnya partitur yang mudah didapat adalah dari buku kor Puji Syukur dan Madah Bakti, juga keluaran Pusat Musik Liturgi di Yogyakarta. Bagi mereka yang mencintai nyanyian gregorian dan polifoni suci, tentu juga mengalami persoalan yang sama, dan bahkan lebih lagi. Sekarang ini sulit sekali ditemukan buku nyanyian gregorian dan polifoni suci. Kalaupun ada misalnya dari internet, bukan dalam notasi angka yang umum dikuasai paduan suara, namun dalam notasi gregorian atau notasi balok.

Atas dasar situasi ini, kami bermaksud membantu para praktisi paduan suara yang mencintai Liturgi, yang ingin perayaan Ekaristi diperindah dengan nyanyian liturgi yang sepantasnya. Walaupun hanya 16 lagu saja, kami berharap buku nyanyian ini dapat dijadikan alternatif yang bermanfaat bagi para praktisi paduan suara. Di seri perdana ini sengaja kami pilih nyanyian-nyanyian untuk prosesi komuni, mengingat tipikal umat Katolik di Indonesia yang lebih senang berdoa pribadi ketika komuni daripada ikut bernyanyi bersama paduan suara. Diharapkan lewat lagu-lagu ini, yang digubah oleh komposer-komposer katolik ternama, paduan suara dapat mendukung suasana khidmat saat prosesi komuni, dengan lagu-lagu yang liturgis.

Semua lagu dalam buku nyanyian ini ditulis dalam notasi angka yang umumnya dikuasai para penyanyi paduan suara. Demikian pula semua syair ditulis sesuai teks aslinya dalam bahasa Latin, yang merupakan bahasa resmi Liturgi Gereja Katolik. Kami sediakan pula terjemahan dalam bahasa Indonesia, baik terjemahan resmi ataupun terjemahan bebas, untuk membantu penghayatan para penyanyi.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman kami Wahyu Setiawan yang telah membantu mendesain cover buku ini dengan sangat indah dan elegan. Kami pun mengharapkan kritik dan saran melalui email kami: herman.yoseph@yahoo.co.id atau onggo.lukito@gmail.com. Akhir kata kami sungguh berharap, sumbangsih kecil ini dapat bermanfaat bagi banyak paduan suara dalam memperindah perayaan Ekaristi, dan semoga kualitas perayaan Ekaristi juga semakin meningkat. Tentu saja kami mengharapkan dukungan dari semua pihak, agar karya ini dapat terus berlanjut.

Salam,
Herman Yoseph Tan
Fransiskus de Sales Onggo Lukito
 
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus,
10 Juni 2012

10 Juni 2012

Misa Penutupan Sarasehan Ekaristi (10 Juni 2012)

Minggu kemarin, 10 Juni 2012, paduan suara Archangeli diberi kesempatan untuk berpartisipasi sebagai petugas koor dalam Misa penutupan Sarasehan Ekaristi (nama halus dari Kongres Ekaristi) Keuskupan Agung Jakarta. Misa dan Adorasi Ekaristi dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo. Pada kesempatan ini Archangeli bergabung dengan koor Ancilla Domini, dari mahasiswa katolik Universitas Bina Nusantara.

Yang menarik dari Misa tersebut adalah lagu-lagunya yang liturgis, kebanyakan diambil dari Puji Syukur, dan sama sekali tidak ada sentuhan lagu pop profan yang seringkali dikeluhkan banyak orang. Alat musik yang digunakan pun adalah organ, bukan yang lain. Harapannya Misa seperti ini akan menjadi contoh bagi seluruh keuskupan. Daftar lagunya adalah sebagai berikut:
Pembukaan:
PS 320 Awalilah Kurban-Mu
PS 335 Datanglah Ya Tuhan
Tuhan Kasihanilah Kami:
PS 351 Misa Kita II
Kemuliaan
PS 352 Misa Kita II
Sekuensia:
PS 556 Sion, Puji Penyelemat
Syahadat:
PS 374 Credo III
Persiapan Persembahan:
PS 377 Kami Unjukkan
PS 384 T'rimalah Persembahan Kami
Kudus:
PS 392 Misa Kita II
Bapa Kami:
PS 405 Bapa Kami Rawaseneng
Anak Domba Allah:
PS 413 Misa Kita II
Komuni:
Ave Verum Corpus (William Byrd)
Though We Are Many (Hymne Kongres Ekaristi Internasional 2012)
Ekaristi (Hymne Tahun Ekaristi KAJ 2012)
O Salutaris Hostia (Charles Gounod)
Adorasi Ekaristi:
PS 560 Allah yang Tersamar
Tiga lagu Taize: Tinggallah Bersama Aku, Pujilah Tuhan, & Dalam Tuhan Aku Bersyukur
PS 559 Tantum Ergo
Anima Christi (Marco Frisina)
Penutup:
Mars Arah Dasar Pastoral KAJ
Mari Berbagi

Pada kesempatan ini saya akan membagikan tiga teks lagu yang kami nyanyikan kemarin: Ave Verum Corpus (klik untuk download), O Salutaris Hostia (iringan klik di sini), dan Anima Christi (iringan klik di sini). Teks Though We Are Many tidak saya sediakan karena statusnya yang tidak free license. Youtube dari lagu2 ini bisa didengar berikut ini:



02 Februari 2012

Pange Lingua - Bartolucci

Tidak bisa dipungkiri, salah satu momen paling menggetarkan dalam Liturgi Pekan Suci adalah saat pemindahan Sakramen Mahakudus setelah Misa Kamis Putih. Bagian ini, biasanya diiringi dengan nyanyian Mari Kita Memadahkan (PS 501) atau Pange Lingua (PS 502) dimana setelah setiap bait seluruh umat berlutut sebagai ungkapan penyembahan.

Syair ini dibuat oleh St. Thomas Aquinas khusus untuk Pesta Corpus Christi atau Tubuh dan Darah Kristus, dan sekarang memang biasa dinyanyikan untuk mengiringi pemindahan Sakramen Mahakudus. Bait 5 dan 6 juga dipakai untuk mengiringi adorasi Ekaristi.

Biasanya lagu ini dinyanyikan sesuai aslinya, dalam bentuk gregorian. Tapi juga ada bentuk lain. Perlu diketahui bahwa salah satu cara menyanyikan nyanyian berbait dalam musik liturgi adalah dengan cara bergantian antara koor/solis dengan umat, misalnya bait ganjil oleh koor dan bait genap oleh umat, atau sebaliknya. Menilik cara ini, bagian koor pun juga dapat dimodifikasi sedemikian rupa, tidak lagi bentuk gregorian, melainkan bentuk paduan suara entah homofon atau polifon.

Bentuk seperti inilah yang digubah oleh Kardinal Bartolucci pada lagu Pange Lingua (klik untuk menuju halaman download teks). Bait ganjil dinyanyikan oleh koor dengan komposisi empat suara homofon, dan bait genap dinyanyikan oleh umat dengan melodi gregorian seperti biasanya. Lagu ini pertama kali saya ketahui saat mengiringi konser Cappella Victoria Jakarta dalam konsernya tahun lalu.

Komposisi ini tentu saja dapat anda nyanyikan di gereja anda saat Kamis Putih, tentu dengan persetujuan Romo yang memimpin perayaan. Kalau perlu video berikut ini bisa diberikan ke Romo / Seksi Liturgi Paroki sebagai referensi.

Silahkan disimak di video berikut:

01 Februari 2012

Mengetik Teks Lagu dengan Notasi Angka

Berhubung ada banyak pertanyaan tentang bagaimana mengetik teks notasi angka, saya bagikan caranya.

Teks yang saya ketik selama ini menggunakan MS Word. Ada juga penulis lain yang menggunakan Excel, tapi saya lebih cocok dengan word. Yang jelas, baik dengan Word ataupun Excel menggunakan font khusus (Walaupun ada juga yang tidak pakai font khusus, hanya jadinya lebih ribet). Selama ini saya pakai font notangka2.ttf buatan Joas Adiprasetya yang bisa anda dapatkan di sini. Jenis font lainnya yang penggunaannya mirip adalah buatan Henri Yulianto yang bisa anda dapatkan di sini. Keunggulan font ini adalah bisa membuat titik di atas dan di bawah angka, juga memberi tanda silang untuk kres atau mol.

Selain itu ada juga pengetikan notasi yang sudah dipakai KWI sejak lama, memanfaatkan sistem yang ada di Word tanpa font khusus. Terus terang saya belum menguasainya.

Bila anda ingin mulai belajar, mulailah terlebih dahulu dengan nyanyian unison dulu sebelum beranjak ke homofon atau polifon.

Nah sekarang mulai masuk ke pengetikannya....

Dulu, saya lebih banyak menggunakan spacebar untuk memberi jarak antar not, dan kadang-kadang memakai tabs. Akibatnya ketikan menjadi tidak rapi bila komposisinya kompleks, seperti misalnya nyanyian polifoni. Bila mengetik komposisi homofon (seperti kebanyakan aransemen Puji Syukur), bisa dibuat rapi.

Contoh aransemen sederhana dua suara bisa anda download di sini. Pastikan anda sudah install font notangka2 yang saya pakai. Teks ini sama sekali tidak memakai tabs karena posisi sejajar antara suara satu dan dua. Contoh lain aransemen empat suara, dengan sedikit tabs, karena masih homofon sekali bisa anda download di sini. Satu lagi contoh yang sedikit lebih ribet adalah teks Jiwa Kristus ini, arahkan kursor pada baris terakhir, anda akan melihat beberapa tab di situ untuk meratakan antara suara yang satu dengan yang lainnya.

Kalau anda sudah bisa melihat sedikit keribetannya untuk membuat teks dengan rapi, anda bisa juga lihat contoh teks Crucifixus ini: nyanyian polifoni delapan suara!

Itu cara yang lama, dengan banyak sekali spacebar.......

Beberapa minggu lalu saya ingat pernah mengedit teks lagu kiriman dari KWI (sebenarnya teks lagu yang saya buat yang dikirim balik untuk direvisi hehehe), dan menyadari bahwa cara yang saya pakai di atas itu tidak efektif. Singkat kata, KWI juga memakai tabs namun tidak memakai spacebar kecuali untuk penulisan syair.

Kira-kira begini. Sebelum mulai menginput notasi, dibuat dulu tab-tab stop position. Nantinya jarak nada yang satu ke nada berikutnya tinggal memakai tombol tab (tidak pakai spacebar), dan dijamin rapi. Jarak antar posisi tab stop bisa diatur sesuai teks yang hendak diketik atau berdasar selera. Contoh default sheet dengan tab stop position yang rapi bisa anda download di sini. Contoh terbaru yang sudah menggunakan cara ini adalah teks Oculi Omnium dan Mengasih Maria.

Bagaimana dengan garis-garis birama dan legato? Kalau saya memakai menu shapes yang sudah ada di Word. Hehehe.

Akhir kata, terus terang saja saya agak kesulitan membuat panduan seperti ini yang benar-benar jelas, karena memang susah. Saya bisa seperti ini dalam menulis karena terbiasa, istilahnya learning by doing. Bila anda menemui kesulitan, jangan segan untuk bertanya.



30 Januari 2012

Sicut Cervus (Prima Pars) - G.P. da Palestrina

"Tradisi musik Gereja semesta merupakan kekayaan yang tak terperikan nilainya, lebih gemilang dari ungkapan-ungkapan seni lainnya, terutama karena nyanyian suci yang terikat pada kata-kata merupakan bagian Liturgi meriah yang penting atau integral."
 ~ 
Konstitusi tentang Liturgi Suci artikel 112, Konsili Vatikan II

Sicut Cervus gubahan Palestrina (silahkan klik untuk menuju halaman download) adalah salah satu lagu yang dulu menarik saya untuk mencintai dan mempelajari nyanyian polifoni suci. Terlebih setelah saya menghadiri Misa dalam bahasa Latin di Kapel St. Yoseph, Matraman, dimana kala itu yang bertugas koor adalah Cappella Victoria Jakarta yang menyanyikan lagu ini sebagai nyanyian persiapan persembahan. Sungguh indah!

Di kebanyakan koor, teks yang beredar adalah terbitan PML Yogyakarta dalam salah satu seri bukunya. Saya tulis ulang teks ini mengingat di era digital seperti sekarang ini, distribusi lagu dalam bentuk file pdf akan menjadi lebih mudah dan cepat sehingga, harapannya, memudahkan siapapun mendapatkan teks lagu yang indah ini, khususnya koor-koor muda.

Syair lagu ini diambil dari Kitab Suci Vulgate dalam bahasa Latin: "Sicut cervus desiderat ad fontes aquarum ita desiderat anima mea ad te Deus", yang di Kitab Suci Terjemahan Baru berbunyi: "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah." (Mzm 42:1).

Video berikut ini adalah penampilan Cappella Victoria Jakarta yang menyanyikan lagu ini saat konser mereka di Gereja Theresia, Jakarta, 25 Juli 2009 yang lalu:






Video lain, Westminster Cathedral Choir yang menyanyikan lagu ini dalam versi lebih lengkap:






Selamat menikmati dan mempelajari kekayaan musik Gereja yang tak terperikan ini, semoga semakin memperkaya khazanah nyanyian dari paduan suara anda, demi semakin besarnya kemuliaan Tuhan.

Oculi Omnium (Charles Wood)

Mumpung ada waktu luang sedikit, saya ketikkan teks Oculi Omnium gubahan Charles Wood. Teks Oculi Omnium diambil dari Kitab Mazmur 144:15 versi Vulgate: "oculi omnium in te sperant et tu das escam illorum in tempore oportuno". Di Kitab Suci Terjemahan Baru di Mzm 145:15: "Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya". Di akhir lagu ditambahkan "Gloria tibi Dominum. Amen" yang berarti "Segala kemuliaan bagi-Mu Tuhan. Amin."

Lagunya singkat, kurang dari dua menit tapi sungguh indah. Untuk dengarkan bagaimana hasilnya, silahkan lihat video berikut:



18 Januari 2012

"Syukur Kami Pada-Mu Tuhan" & "Mengasih Maria"

Pada kesempatan ini saya persembahkan dua lagu baru (klik judul untuk download):
  1. Syukur Kami Pada-Mu, Tuhan; lagu ini sudah agak lama saya buat namun baru sempat diketik belakangan ini. Dibuat untuk perkawinan, cocoknya pada bagian-bagian setelah Kesepakatan Nikah sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas keluarga yang baru sekaligus harapan-harapan bagi mereka. Saya buat beberapa kali modulasi agar lagunya lebih dinamis mengingat melodinya yang sama saja untuk setiap bait. Untuk memudahkan pengiring saya tambahkan chordnya untuk membantu pada bar dimana modulasi terjadi. Mengingat sudah agak lupa soal penulisan chord, mohon dimaafkan bila kurang tepat :D.
  2. Mengasih Maria; lagu ini dari Madah Bakti, kurang tahu juga apakah masih dimuat di MB yang terakhir terbit. Teks ini saya buat untuk memenuhi permintaan pengantin yang senang dengan lagu ini dan berharap pada perkawinannya diiringi lagu ini.
Btw, saya baru menemukan cara lebih efektif dan hemat waktu dalam mengetik notasi angka, mengkombinasikan font not angka dan cara pengetikan ala KWI yang ternyata benar-benar lebih mudah. Cara ini juga jauh lebih rapi untuk mengetik aransemen polifoni. Tadi siang saya ketik Kyrie - Missa De Angelis (PS 342) aransemen Kardinal Bartolucci dan hanya makan waktu sekitar setengah jam. Rencananya saya mau ketik lengkap (Kyrie, Gloria, Sanctus-Benedictus, Agnus Dei), namun berhubung waktu yang terbatas, baru jadi Kyrie-nya saja, silahkan klik untuk download :)
Selamat menikmati, selamat berlatih, selamat memuliakan Tuhan.


Pengikut